- AP Photo/ Dominic Lipinski
VIVAnews -Pangeran William beranggapan memiliki perjajian hukum merupakan ide yang baik. Tetapi, hal itu bukan berarti ia setuju dengan adanya perjanjian pranikah.
Sebelum menggelar pernikahannya, Pangeran William dikabarkan menolak untuk menandatangani perjanjian pranikah. Ia beralasan hal itu bukanlah sesuatu yang penting baginya karena ia sangat percaya dan mencintai Kate Middleton sepenuh hati.
"Pangeran dengan gelar Duke of Cambridge itu tidak membuat semacam perjanjian hukum dengan Kate sebelum pernikahan. Dia mencintai dan percaya dengan Kate sehingga ia beranggapan perjanjian itu tidak diperlukan," kata salah satu teman William seperti dikutip dari Aceshowbiz, Senin 2 Mei 2011.
Menurut kabar setelah pasangan itu melangsungkan pertunangan, sekretaris pribadi mendiang Putri Diana, Patrick Jephson mendesak William dan Kate untuk menandatangani perjanjian pranikah.
"Akan ada gelombang pasang lumpur tetapi kita harus praktis. Jika ia saudara perempuan saya maka saya akan mengatakan untuk melakukan perjanjian pranikah," ungkapnya.
Sebelum pernikahan digelar sempat tersiar kabar bahwa sebuah firma hukum di London menegosiasikan kesepakatan jika di antara mereka terjadi perceraian. Tetapi, hal ini dibantah juru bicara pihak kerajaan.
"Tidak ada perjanjian pranikah untuk pernikahan ini," tandasnya. (eh)
Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran
Pakar hukum tata negara Mahfud MD berbicara mengenai pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia agar pelanggaran-pelanggaran tak terjadi kembali.
