Euforia Osama Berakhir, Bursa Saham Terpuruk

Reaksi pialang di Jerman atas anjloknya harga saham
Sumber :
  • AP Photo/Michael Probst

VIVAnews - Mayoritas pasar saham di Asia jatuh pada perdagangan Selasa, 3 Mei 2011 pasca euforia atas berita kematian pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Investor kembali mengalihkan perhatian mereka terhadap faktor fundamental seperti pendapatan dan laporan ekonomi.

"Investor lebih peduli dengan fundamental yang mempengaruhi pasar saham," kata pengamat pasar saham, Francis Lun, seperti dikutip dari Associated Press. "Terbunuhnya bin Laden hanya memiliki efek sementara," tuturnya.

Pada perdagangan pagi ini, indeks Kospi di bursa Korea Selatan terkoreksi 1,3 persen menjadi 2.200.19, sedangkan indeks S&P/ASX 200 di bursa Australia turun 1,1 persen ke level 4.774,40. Penurunan indeks bursa juga terjadi di bursa saham China, Taiwan, dan Singapura.

Saham ANZ Banking Group Ltd, salah satu dari empat bank pemberi pinjaman terbesar di Australia, jatuh 1,7 persen setelah hanya mencatat kenaikan laba 38 persen. Perolehan laba tersebut di bawah perkiraan para analis.

Namun, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 0,3 persen menjadi 23.784,70. Indeks komposit di bursa Selandia Baru juga bergerak menguat tipis. Di Jepang, bursa saham masih tutup terkait masa liburan.

Bahkan di Amerika Serikat, indeks saham di bursa New York pada perdagangan Senin, sejumlah saham ditutup sedikit lebih rendah meski masyarakat 'berpesta' atas kematian Osama bin Laden. Faktor kenaikan pendapatan sejumlah perusahaan dan akuisisi yang dilakukan sebuah perusahaan farmasi besar juga tidak mampu mengangkat indeks saham di bursa Wall Street.

Indeks Dow Jones turun 3,18 poin menjadi 12.807,36, sedangkan S&P 500 melemah 2,39 poin atau 0,2 persen ke posisi 1.361,22. Indeks komposit Nasdaq juga terkoreksi 9,46 poin atau 0,3 persen menjadi 2.864,08.

Di pasar uang, dolar AS melemah terhadap yen. Mata uang Negeri Sakura itu diperdagangkan 81,05 yen per dolar AS dari sebelumnya 81,25 yen per dolar AS. Sementara itu, euro diperdagangkan pada level US$1,4806 dari sebelumnya US$1,4846 pada Senin malam di New York.

Di sektor komoditas, harga minyak mentah untuk pengiriman Februari turun 39 sen menjadi US$113,14 per barel di perdagangan New York Mercantile Exchange. (eh)

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024