Belajar Hidup Lewat Depresi

Sedih Depresi
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews - Depresi telah menjadi suatu epidemi di zaman modern. Bahkan dibutuhkan biaya besar untuk mengatasinya. Di Inggris, satu dari empat orang menderita depresi. Lebih dari 30 juta resep antidepresan dikeluarkan dokter setiap tahunnya.

Seperti dikutip Daily Mail, penyebab depresi bisa berakar dari masalah keluarga, trauma, kecemasan berlebih, stres, juga masalah keuangan kronis.

Terlepas dari efek buruk depresi, sejumlah ahli justru melihat peluang positif untuk perbaikan kualitas hidup penderita. Efek negatif depresi bisa menjadi pengalaman yang akan mengubah hidup lebih positif. Membuat mereka yang mengalaminya bekerja lebih keras, lebih tahan terhadap ujian, dan lebih kreatif.

Depresi justru bisa menjadi pengalaman yang bisa mengajari seseorang tentang bagaimana cara bertahan hidup. Ini merupakan evolusi mekanisme bertahan hidup yang membantu seseorang menghadapi krisis hidup. Depresi akan memaksa penderita belajar menilai prioritas hidup.

Setiap orang perlu memenuhi kebutuhan hidup, perlu menumbuhkan rasa percaya diri, dan rasa saling menyayangi agar bisa menjadi bagian dari kelompok sosial. “Kadang-kadang kita dapat belajar untuk melakukan itu melalui rasa sakit depresi," kata Dr Paulus Keedwell, psikolog dan psikiater dari Cardiff University.

Didukung sebuah studi di Belanda, sejumlah peneliti menganalisis dampak depresi pada 165 orang. Peneliti melihat bagaimana mereka mengatasi masalah tegangan hidup sebelum dan sesudah gangguan mental.

Peneliti berharap menemukan pasien dengan kondisi depresi kronis akibat pengalaman buruk, dan bisa mengetahui bagaimana mereka berjuang mengatasi masalah hidup dan bertahan.

Nyatanya, depresi yang dialami sebagian besar orang memiliki vitalitas yang lebih. Bisa meningkatkan kehidupan sosial dan kinerja yang lebih baik di tempat kerja.

Profesor Peter Kinderman, anggota British Psychological Society, mengatakan depresi ringan sampai sedang dapat memiliki dampak positif dan tidak boleh dianggap sebagai keluhan medis melainkan sebagai reaksi yang normal dalam kehidupan.

"Kita tahu bahwa ketika seseorang sangat depresi itu benar-benar berbeda dari keadaan normal mereka ," katanya. "Tapi itu bukan berarti abnormal. Itu bagian dari hidup. "

Depresi bisa sangat bermanfaat, jika kondisinya masih dalam taraf ringan hingga sedang. Seperti putus cinta atau kehilangan orang terkasih. Ini dapat bertindak sebagai katalis untuk mengevaluasi kembali apa yang penting dalam hidup.

Marjorie Wallace, pendiri amal kesehatan mental SANE, mengatakan bahwa depresi adalah suatu bentuk 'kesedihan ganas' yang dapat menyiksa dan merusak. Tapi bagi sebagian orang, depresi bisa menjadi penyemangat hidup. Ketika mereka mulai sadar bahwa tidak bisa menyerah pada kondisi tersebut, mereka akan berkata, "Saya harus bertahan hidup".

Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat
Dok. Istimewa

Gugatan PDIP Diterima PTUN, Gayus Lumbunn: Permononan Kami Layak untuk Diproses

Menurut tim kuasa hukum PDIP, pihaknya sudah mendatangi KPU RI untuk menyampaikan putusan hakim PTUN dalam dismissal process yang diajukan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024