- Nyoman Budhiana
VIVAnews - Meski Amerika Serikat mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk bepergian ke seluruh dunia pasca tewasnya gembong teroris dunia, Osama Bin Laden, namun hal itu tak membuat Bali cemas. Pasalnya, hingga saat ini tren kunjungan pariwisata wisatawan mancanegara termasuk Amerika Serikat ke Bali menunjukkan grafik signifikan.
"Hingga saat ini kunjungan wisatawan ke Bali cukup bagus," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, Selasa 3 Mei 2011. "Berkisar 7.000 hingga 7.800 orang per hari dari mancanegara termasuk AS. Sehingga diharapkan dari target 2,6 juta orang tahun 2011 dapat terpenuhi."
Sebaliknya, dengan kematian orang paling dicari di seluruh dunia itu, Subhiksu berharap keamanan di dunia semakin membaik. "Kita berharap setelah gembong teroris dunia itu tewas keamanan akan lebih baik. Meski demikian masyarakat harus tetap waspada," ujarnya.
Dijelaskan, Pulau Dewata sebagai tujuan wisata dunia sangat tergantung dari keamanan. Kalau wisatawan merasa tidak aman mengunjungi objek wisata tersebut secara otomatis mereka tidak akan datang. "Bila salah satu persyaratan ini terpenuhi maka optimistis kunjungan wisata ke Bali akan meningkat," katanya.
Senada dengan Subhiksu, Karo Humas dan Protokol Pemprov Bali, I Ketut Teneng mengaku travel warning yang dikeluarkan negara adidaya itu tak akan berdampak terhadap pariwisata Bali. "Sebagai pemerintah wajar mengingatkan warganegaranya. Sama seperti orang tua memberitahu kepada anaknya," ucapnya.
Pasca-Bom Bali I dan II, sambung Teneng, pariwisata Bali tetap bergeliat sebagaimana adanya. "Wisatawan tetap datang, tidak ada yang terpengaruh. Tetapi tetap kita harus waspada," ucap pejabat yang belum lama dilantik ini.
Laporan Bobby Andalan | Denpasar, Bali
Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda
Aktor sekaligus caleg Verrell Bramasta menilai, bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin negara yang bisa mewujudkan harapan dari kalangan muda.
