Eropa Usulkan Bantuan Investasi 30 Juta Euro

Gedung Uni Eropa di Brussels
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Komisi Uni Eropa (UE) mengusulkan tambahan bantuan untuk mendukung iklim investasi di Indonesia sebesar 30 juta euro setara Rp381,41 miliar. Pada 2009, UE mengalokasikan bantuan dana sebesar 66 juta euro atau sekitar Rp835 miliar.

Hal tersebut disampaikan Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Karel De Gucht, dalam keterangan pers bersama Menteri Perdagangan RI Mari E Pangestu di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu, 4 Mei 2011.

Karel mengungkapkan, bantuan UE tersebut akan diarahkan untuk memperkuat iklim investasi baik bagi perusahaan-perusahaan nasional maupun organisasi ekspor Indonesia.

UE mencatat, volume perdagangan Indonesia-UE selama 2010 mencapai 20 miliar euro. Pencapaian ini, Indonesia merupakan pasar ekspor ke-22 terbesar bagi negara-negara Eropa.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu menambahkan, hubungan dagang Indonesia dan EU setiap tahun terus meningkat. Hingga kuartal I-2011, nilai perdagangan kedua pihak mencapai US$2,64 miliar, naik 42,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,85 miliar.

Sepanjang 2010, hubungan perdagangan bilateral kedua pihak telah mengalami peningkatan sebesar 21,3 persen menjadi US$26,99 miliar.

"Diharapkan tahun ini juga mengalami peningkatan sebesar 20 persen," kata Mari.

Selama ini kegiatan perdagangan antara UE dan Indonesia meliputi produk dari lemak dan minyak hewani atau nabati dengan nilai 2,022 juta euro. Dari sisi impor, Indonesia membukukan nilai sebesar US$9,86 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor mesin dan peralatannya sebesar 2,478 juta euro.

Mari mengatakan, eratnya hubungan dagang antara Indonesia dan UE diharapkan bisa mendorong peningkatan iklim investasi di Tanah Air. Saat ini, sebanyak 700 perusahaan asal Eropa menginvestasikan dananya di Indonesia dengan nilai mencapai 50 miliar euro atau setara Rp632,5 miliar.

Investor asal Eropa umumnya bergerak di bidang farmasi, perbankan, dan manufaktur. "Eropa merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia," ujar Mari.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, mengaku tidak terlalu berharap akan banyak negara-negara Eropa menambah investasinya di Indonesia. Sebab, masih banyak negara di kawasan tersebut yang bergelut dengan proses pemulihan ekonomi setelah krisis keuangan dunia beberapa tahun lalu.

"Kami tidak terlalu berharap dari Eropa karena mereka harus memiliki masa pemulihan lebih panjang. Sementara itu, untuk Amerika Serikat mereka sudah ada titik terang. Tahun ini mereka bisa tumbuh 3,5 hingga 4,5 persen," kata Gita.

BKPM mencatat, salah satu negara yang masih bisa menambah investasinya di Indonesia adalah Inggris. Negara yang dipimpin Ratu Elizabeth ini merupakan salah satu negara investor terbesar di Indonesia.

BKPM mencatat, 5 negara besar yang banyak berinvestasi di Indonesia pada 2010 adalah Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda. (art)

WhatsApp Punya Fitur Menemukan Pesan dengan Cepat
Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes

Pengakuan Jay Izdes, Bukti Sosok Ini Bukan Pemain Sembarangan di Timnas Indonesia

Dua pertandingan bersama Timnas Indonesia, sudah cukup bagi Jay Idzes mengetahui sosok ini bukan pemain sembarangan di Timnas Indonesia. Siapa dia?

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024