Inilah Kinerja Bekas Bank Century

Century Bank
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - PT Bank Mutiara Tbk, nama baru Bank Century, mencatat pertumbuhan aset 41,43 persen dari posisi Rp8,243 triliun pada 31 Maret 2010 menjadi Rp11,658 triliun per 31 Maret 2011. Sementara laba perseroan tumbuh 87,38 persen menjadi Rp40,51 miliar dari posisi tahun lalu Rp21,62 miliar.

“Peningkatan aset membuat kami kini masuk ke jajaran bank besar dengan total aset di atas Rp10 triliun," kata Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono, dalam keterangan tertulis, Kamis 5 Mei 2011.

Bank Mutiara juga mengklaim berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp10,151 triliun, atau tumbuh 57,70 persen dari posisi Rp6,437 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Maryono mengatakan, pertumbuhan DPK ini diikuti peningkatan penyaluran kredit. Total kredit yang dikucurkan per akhir Maret 2011 sebesar Rp7,257 triliun, atau meningkat 37,91 persen. Kondisi ini disokong membaiknya bisnis Bank Mutiara yang berfokus pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta sektor konsumsi, terutama kredit kendaraan dan kepemilikan rumah/apartemen.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Target penyaluran total kredit hingga akhir 2011 sebesar Rp3,8 triliun atau meningkat 60 persen. Untuk mencapai target tersebut, Bank Mutiara bekerja sama dengan perusahaan pengembang nasional, perusahaan pembiayaan, koperasi, bank perkreditan rakyat, dan korporasi.

"Kami telah bekerja sama dengan Gapuraprima Group dengan menyelenggarakan pameran tunggal pada 30 April 2011 dan menghasilkan pembiayaan Rp15 miliar," katanya.

Dia menambahkan, pertumbuhan bisnis juga didukung struktur permodalan yang semakin kuat. Ekuitas Bank Mutiara per 31 Maret 2011 mencapai Rp810 miliar atau tumbuh 35 persen.

Meskipun pertumbuhan kredit cukup tinggi, Maryono mengatakan, Bank Mutiara tetap mengedepankan asas kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Mutiara bisa ditekan 4,8 persen jauh lebih baik dibandingkan periode 31 Maret 2010 yang mencapai 5,8 persen. “Kami targetkan per akhir 2011, NPL terus turun hingga 3 persen,” tutur Maryono.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024