Dana Kelola Reksa Dana Tembus Rp155 Triliun

Bapepam
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengungkapkan, dana kelolaan reksa dana hingga 5 Mei 2011 mencapai Rp155,19 triliun.

"Jumlah tersebut meningkat dari perolehan Januari yang sebesar Rp142 triliun," kata Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK, Djoko Hendratto di Gedung Bapepam-LK, Jakarta, Jumat 6 Mei 2011.

Menurut Djoko, dana kelolaan reksa dana sejak 2006 hingga 2008 terus meningkat per tahun sekitar 70 persen. Namun, pada 2009, dana kelolaan sedikit menurun yaitu hanya naik sebesar 50 persen, karena faktor krisis ekonomi global. "Dana kelolaan reksa dana 2006 sebesar Rp26 triliun, naiknya per tahun itu sekitar 70 persen," ujar dia.

Ditanya berapa target yang akan dicapai, Djoko tidak bisa mengatakan. Sebab, Bapepam-LK bukanlah sebagai penjual produk reksa dana. "Jadi, pertanyaan tersebut sebaiknya tidak ditujukan kepada Bapepam-LK, tapi kepada asosiasi saja. Sebab, hal itu bukan cakupannya Bepepam-LK," ujarnya.

Sementara itu, Bapepam-LK, menyadari bahwa jumlah investor di Indonesia masih rendah. Untuk itu, Bapepam-LK sedang berupaya untuk meningkatkan jumlah investor itu.

Djoko mengungkapkan bahwa ditemukan adanya kesalahan pendekatan mengenai jumlah data investor. Dulu, selalu disampaikan kepada publik bahwa jumlah investor sudah di atas 300 ribuan orang. Jumlah itu dilakukan dengan melakukan pendekatan dari sisi unit penyertaannya yang dianggap merefleksikan jumlah investor.

"Memang, dari unit penyertaannya sekitar 300 ribuan, tapi ternyata setelah di-update dan memperbaiki arsitektur data base, kami dapat mencatat real investor ternyata baru 190 ribu," kata dia.

Jadi, Djoko menambahkan, dari data itu ternyata dapat dikatakan bahwa investor Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain di kawasan regional. (art)

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
Ilustrasi uang tunai/gaji/pesangon.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024