Film Kematian Putri Diana Tayang di Cannes

Putri Diana bersama Pangeran William dan Harry
Sumber :

VIVAnews - Kematian Putri Diana yang begitu tiba-tiba 14 tahun lalu menyentak dunia. Desas-desus seputar ajal yang menjemput ibu dari Pangeran William tak juga reda, bahkan hingga kini. Dodi Fayed, sang kekasih pasca perpisahan dengan Pangeran Charles, ikut tewas pada kecelakaan di sebuah terowongan jalanan kota Paris, Perancis.

Demi menyibak hal-hal tersembunyi menjelang kematiannya, sutradara Keith Allen menyusun film dokumenter kontroversial berjudul "Unlawful Killing." Rencananya, karya itu akan diputar secara terbatas di hadapan penonton yang rata-rata merupakan jurnalis dan distributor film. Peluncuran dokumenter akan langsung disaksikan oleh Mohamed Al Fayed, ayah mendiang Dodi, pada hari Jumat depan, 13 Mei, di Cannes.

Mohamed dikenal memiliki saham di Hotel Ritz, Paris, klub sepak bola Inggris, Fulham, dan, sebelumnya toserba Harrods.

"Keith bertemu Mohamed pada tahun 2004 untuk berdiskusi tentang sebuah proyek," kata seorang juru bicara film kepada laman The Independent. "Ia ditanya macam-macamĀ  tentang film mendatang itu."

Film itu berkisah tentang investigasi atas kematian sang putri yang mulai dijalankan sejak tahun 2007. Mohamed percaya bahwa Diana dan Dodi dibunuh secara berencana oleh tokoh berpengaruh Inggris, termasuk perdana menteri Tony Blair. Pemeriksaan itu berkesimpulan bahwa pasangan yang tengah dimabuk asmara itu "tewas karena ulah pengemudi yang sembrono."

Film "Unlawful Killing" disinyalir berisi rekaman percakapan Diana melalui telepon dengan seseorang setahun sebelum kematian tragis itu. "Jika kau adalah seorang perempuan tangguh di lingkunganku, kau dianggap masalah," demikian Diana mendengus. "Tak ada waktu luang untuk menyalurkan hobi. Tetap bertahan hidup adalah salah satu hobi itu."

Di dalam film, penonton juga akan menangkap tuduhan yang dialamatkan kepada seorang dokter yang ada di lokasi kejadian. Sang juru medis dianggap menunggu terlalu lama untuk mengeluarkan tubuh sang putri dari dalam kendaraan yang sudah rongsok.

Keith membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan film. Pemerintah Inggris kabarnya melarang pemutaran "Unlawful Killing" di seluruh Inggris. (eh)

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA
Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024