Ini Alasan Sukuk Tumbuh Subur di Indonesia

Sukuk ritel diluncurkan
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - Sukuk yang merupakan sistem keuangan berbasis syariah, kini terus berkembang. Diperkirakan sukuk global akan terus meningkat sekitar 35 persen per tahun.

Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Jayanto mengatakan bahwa proyek infrastruktur, salah satu proyek yang paling banyak di Indonesia, dapat menggunakan sukuk sebagai proses pembiayaan. Ini merupakan salah satu faktor penarik investor ke Indonesia. "Kondisi ekonomi Indonesia yang baik juga merupakan faktor yang lain," kata dia di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa 10 Mei 2011.

Sejauh ini, menurut dia, terdapat beberapa BUMN yang telah menggunakan sukuk sebagai sumber investasi antara lain BUMN Perasuransian yaitu PT Jamsostek, PT Taspen, PT Jasa Raharja, dan PT Askes, serta lembaga dana pensiun BUMN.

Namun penerbitan sukuk di Indonesia bukan tanpa hambatan. Pandu memaparkan, beberapa tantangan yang dihadapi para penerbit sukuk antara lain jumlah produk yang terbatas, tenor yang kurang variatif, pajak, likuiditas pasar, serta kebijakan pemerintah.

"Kurangnya pemahaman masyarakat dan pelaku industri pada produk tersebut menjadi tantangan bagi penerbitan sukuk," ujarnya.

Kepala Biro Penilaian Keuangan Sektor Riil Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Anis Baridwan, mengatakan setidaknya terdapat tiga manfaat dalam penerbitan sukuk.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Pertama, difersifikasi sumber pendanaan perusahaan. Kedua, diversifikasi basis investor. Ketiga, mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah. "Karena terdapat banyak produk alternatif syariah di pasar," katanya.

Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024