Perbanas: Banyak Dibobol, Bank Harus Berbenah

Ketua Perbanas Sigit Pramono (kanan)
Sumber :
  • Budi

VIVAnews - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional atau Perbanas menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat atas beberapa peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi, seperti kasus Citibank dan PT Bank Mega Tbk.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga ajak kolega bankir mengintrospeksi diri," ujar Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono, saat memberikan sambutan pada pembukaan Indonesia Banking Expo 2011 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 11 Mei 2011.

Menurut Sigit, bankir saat ini harus banyak memperbaiki diri karena masih terdapatnya kekurangan di industri perbankan Indonesia. "Dunia perbankan harus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanannya," katanya.

Pembenahan diri perbankan, menurut dia, terutama pada pelayanan saat ini yang lebih memanjakan nasabah dengan mengesampingkan keamanan. "Memanjakan nasabah, mengesampingkan keamanan, harus diperbaiki, inilah saatnya. Banyak hikmah yang diambil atas kasus-kasus yang terjadi," ujar Sigit.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Maraknya pembobolan dana nasabah di bank-bank konvensional tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kepada perbankan syariah untuk merebut pangsa pasar perbankan konvensional. Untuk itu, perbankan syariah harus bahu-membahu agar dapat memberikan layanan setingkat bank asing guna menarik nasabah.

"Pangsa pasar bank syariah baru tujuh persen dari total perbankan nasional," kata Presiden Direktur BRI Syariah, Ventje Raharjo, di Bandung, Selasa 10 Mei 2011.

Ventje menjamin, perbankan syariah lebih aman dibandingkan bank konvensional selama memegang teguh prinsip syariah. (art)

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024