- www.daylife.com
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan untuk mempercepat efisiensi di industri perbankan diperlukan faktor pendorong melalui kebijakan, tidak bisa hanya mengandalkan iklim persaingan yang sehat.
"Efisiensi akan muncul di tengah persaingan yang normal, tetapi waktunya agak panjang, sementara BI mau lebih cepat," ujarnya saat memberikan sambutan pembukaan di Indonesia Banking Expo 2011 di Jakarta Convention Center, Rabu, 11 Mei 2011.
Menurut Darmin, salah satu kebijakan yang telah dikeluarkan BI untuk mendorong efisiensi itu ialah mengumumkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) setiap bulan. SBDK ini lebih familiar dengan kebijakan prime lending rate dan kewajiban industri perbankan pada aset minimal Rp10 triliun. "Dengan demikian, BI akan menyiapkan banyak aturan," katanya.
BI sendiri, dia menambahkan, tidak berharap mewujudkan efisiensi di industri perbankan dalam waktu dekat--seperti dalam tempo satu atau dua tahun. Itu karena BI menyadari dalam perubahan membutuhkan proses yang panjang dan lama. "Ini ada proses, jangka menengah lah, tiga sampai empat tahun. Nantinya tentu ada hasilnya," ujar Darmin.
Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ
Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting.
