Mengapa Gempa Kecil Spanyol Memakan Korban

Petugas penyelamat mencari korban gempa bumi di Lorca, Spanyol
Sumber :
  • AP Photo/Alberto Saiz

VIVAnews -- Dua gempa bumi mengguncang wilayah tenggara Spanyol 11 Mei 2011. Gempa pertama berkekuatan 4,5 skala Richter terjadi pada pukul 17.05 waktu setempat. Hampir dua jam kemudian gempa  berskala 5,3 SR giliran menggoyang.

Meski skalanya kecil, dua lindu ini mengakibatkan kematian dan kerusakan. Setidaknya 10 orang dinyatakan tewas dalam bencana tak terduga itu.

Tim penyelamat masih mencari kemungkinan ada korban lain yang terjebak di reruntuhan. Ini merupakan gempa dengan jumlah korban tewas terbanyak di Spanyol dalam kurun lebih dari 50 tahun terakhir. Sebelumnya, pada 1956, gempa bumi di Granada, Spanyol, menewaskan 12 orang dan melukai 70 lainnya.

Lindu juga membuat batu-batu dan bata bangunan runtuh. Rakaman video di televisi Spanyol menunjukkan gambar menara gereja hancur berkeping-keping dan batu bata menimpa mobil di jalanan.

Bagaimana bisa gempa sekecil itu membawa malapetaka? Menurut pakar geofisika Badan Geologi AS (USGS), John Bellini, gempa yang mengguncang Spanyol terjadi di sepanjang patahan yang belum teridentifikasi. Patahan yang pecah terdapat di wilayah dangkal, dengan kedalaman 1 kilometer.

"Gempa bumi dekat dengan permukaan tanah pasti menciptakan kerusakan, tak peduli jenis patahan itu," tambah dia, seperti dimuat OurAmazingPlanet.

Sementara, penjelasan mengapa magnitude gempa yang kecil bisa sedemikian merusak, bisa dilihat dari kualitas bangunan di wilayah itu.

Bellini mengatakan, gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR di Tokyo -- kota yang punya kode ketat menghadapi gempa dan bangunannya yang dirancang tahan guncangan -- akan mengakibatkan kerusakan kecil.  Namun, di lokasi seperti Spanyol di mana bangunan banyak yang tua, tak ada kesiapan menghadapi lindu, yang terjadi sebaliknya.  "Konstruksi bangunan berkontribusi pada potensi terjadi kerusakan."

Wilayah pantai Spanyol di mana gempa mengguncang memang memiliki sejarah gempa, meski cenderung jinak. Sejak 1976 USGS mencatat lebih dari setengah lusin gempa dengan kekuatan 5 SR ke atas.

"Wilayah itu bukan tegolong aktif, tapi pernah beberapa kali digoyang gempa, jadi ini sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan," tambah Bellini. (LiveScience) (eh)

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024