Polisi Telusuri Jaringan NII di Surabaya

Demo keprihatinan perekrutan paksa oleh kelompok diduga NII
Sumber :
  • Antara/ Ari Bowo Sucipto

VIVAnews - Setelah mengamankan  pengikut Negara Islam Indonesia (NII), Kepolisian Surabaya terus menelusuri keberadaan jaringan ini di kota pahlawan.  "Terus lanjut lah," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coki
Manurung Kamis malam, 12 Mei 2011.

Tak hanya Surabaya, Polda Jawa Timur pun mengusut keberadaan NII di daerahnya. Apalagi, sudah ada kasus hilangnya belasan mahasiswa di Malang. Polda telah mencatat sejumlah nama diduga terkait jaringan radikal tersebut. "Maraknya itu setelah ada penangkapan seorang wanita di Yogyakarta, baru merembet ke Malang," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Rahmat Mulyana saat berbincang dengan VIVAnews.com.

Sementara, saat dihubungi, mantan anggota NII, Tikno mengaku, sudah banyak pengikut jaringan ini di Surabaya dan Jawa Timur. Jumlahnya bahkan terus bertambah dari tahun ke tahun.  "Wah, nggak bisa dihitung banyaknya. Jaman saya waktu di ITS, tiap tahun ada sekitar 100-an yang bergabung," kata dia.

Dua orang diduga pengikut NII yang ditangkap adalah Edi (23) asal Mojokerto dan Ayu (24) warga Gunung Pati, Jawa Tengah. Edi menduga penangkapannya terkait NII. "Saya merasa, penangkapan saya terkait NII," kata dia. Ia mengaku sudah tiga tahun bergabung di kelompok ini. Ia sudah memberikan uang sebesar Rp9 juta saat dibaiat di Jakarta. "Itu ditujukan untuk sumbangan pembangunan di Al Zaytun, Indramayu," kata dia.

Menurutnya, di Surabaya banyak yang masuk NII. Namun, siapa yang merekrut mereka, Edi dan Ayu masih bungkam. Edi mengatakan, perekrut adalah seorang mahasiswa pascasarjana di perguruan tinggi di Surabaya. "Dia masih kuliah di S2," kata Edi.

Sementara, kendati mengaku anggota NII, Ayu mengatakan kedatangannya ke Surabaya untuk mencari pekerjaan, bukan mencari pengikut."Saya memang bergabung di NII tiga tahun lalu, tapi untuk diri sendiri, bukan untuk disebarkan," kata dia.

Ada alasan mengapa Ayu bergabung ke NII. Sebab, ajarannya yang mengajak kebaikan dan akhirat. Dia banyak diajarkan tentang keutamaan hijrah yang dianggap baik untuk berpindah dari NKRI ke keyakinan NII. "Bahwa, NII jauh lebih baik daripada NKRI. Apalagi, ajaran-ajarannya tentang kebahagiaan dunia akhirat," ungkap Ayu. (Laporan Tudji Martudji | Surabaya).

Pengakuan Jujur Pelatih Korea Selatan U-23 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

PAN terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024