Gedung Sesak, Anggota DPR pun Mengeluh

Rancangan gedung baru DPR
Sumber :
  • www.dpr.go.id

VIVAnews - Pro kontra terus mewarnai rencana pembangunan gedung DPR RI yang menghabiskan ratusan miliar rupiah. Meski anggaran gedung kembali dipangkas, tapi tak semua anggota dewan setuju dengan pemangkasan anggaran pembangunan gedung baru.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia

"Gedung baru nanti bukan milik Anggota DPR atau fraksi tertentu, tapi milik rakyat dan negara," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI, Herman Khoeron. Menurut Herman, pro dan kontra seputar pembangunan gedung baru adalah cerminan kegaduhan politik di negeri ini. Ia menilai, rencana pembangunan ini sudah dipolitisasi.

"Ini harus dihentikan dan rakyat jangan dikelabui dengan dalih kepentingan rakyat, karena gedung ini juga untuk kepentingan rakyat," kata politisi Partai Demokrat ini.

Herman membandingkan gedung parlemen di negara lain. "Di sana gedung parlemen sangat dihormati, keamananya sangat terjamin, bahkan di New Zealand merupakan gedung tercanggih karena tahan gempa selain megah, dan rakyat sadar karena merupakan simbol negara," terangnya.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru bukan tanpa alasan. Dalam pandangannya, Gedung Nusantara 1 yang dibangun untuk kapasitas 800 orang awalnya, dan saat ini sudah dihuni hampir 2500 orang. Ia menilai, gedung itu sudah jauh dari layaknya gedung yang berpegang pada faktor safety and feasibility building procedure.

"Belum lagi karena kreativitas fraksi dan anggota membangun sendiri-sendiri ruangannya, membuat fungsi-fungsi gedung berubah, semisal lorong ke jendela yang berfungsi sebagai pencahayaan, dan pintu evakuasi jika terjadi kebakaran sekarang sudah tertutup," ujarnya.

Dia menilai, carut marutnya tata letak ruangan akibat manajemen building sangat lemah karena tidak ada prosedur keselamatan jika terjadi kebakaran. "Selama saya menghuni gedung bersama 560 orang pejabat negara lainnya, tidak pernah ada safety briefing atau ada update safety training sebagai salah satu prosedur wajib yg harus diketahui dan dipahami oleh penghuni risk building," tuturnya.

Herman pun menceritakan betapa sesaknya penghuni gedung anggota dewan. "Kalau boleh mengutip kalimat yang di sampaikan Nudirman Munir (fraksi Partai Golkar) pada waktu Paripurna pembukaan masa sidang bahwa di gedung DPR semuanya sudah antri; naik lift antri, ke toilet antri, tamu antri, komputer antri, semuanya sudah serba antri, hanya ke rumah sakit yang belum antri," ujarnya.

Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Pengamat politik yang merupakan Peneliti Utama BRIN menyebut upaya Prabowo Subianto untuk merangkul parpol lain non-pendukungnya, sesuai dengan janji kampanyenya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024