Garuda Jual Pesawat Tua

Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk berencana untuk menjual sejumlah pesawat yang telah lama bergabung dengan perusahaan penerbangan milik pemerintah tersebut. Selain itu, perseroan berniat menambah armada terbaru tahun ini. 

"Kami akan menjual pesawat yang rata-rata umurnya lebih dari 10 tahun, menjadi rata-rata tujuh tahun," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, di kantor pusat Garuda, Cengkareng, Jumat 13 Mei 2011.

Menurut Emirsyah, penambahan pesawat juga terus dilakukan selama periode 2010 hingga 2011. ''Jumlah armada Garuda pada 2010 hanya sebanyak 73 pesawat, tapi pada kuartal I-2011 meningkat menjadi 85 pesawat," tuturnya.

Garuda, dia menjelaskan, tahun ini akan menerima 11 pesawat baru yang terdiri atas dua jenis Airbus A330-200 dan sembilan pesawat Boeing B737-800 Next Generation. "Itu kami lakukan setelah pada 2010 kami menambah kekuatan armada dengan 24 pesawat baru yang terdiri atas 23 pesawat Boeing 737-800 Next Generation dan satu Airbus A330-220," ujar Emirsyah.

Sementara itu, pada kuartal I-2011, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp5,19 triliun. Perolehan tersebut meningkat sebesar 49,7 persen dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun lalu Rp3,47 triliun.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Peningkatan pendapatan tersebut, menurut Emirsyah, mampu dicapai Garuda sejalan dengan pelaksanaan program ''Quantum Leap'' untuk mengembangkan Garuda hingga 2015.

Selain peningkatan pendapatan, menurut dia, frekuensi penerbangan domestik Garuda juga meningkat sebesar 23,7 persen menjadi 23.353 penerbangan dibanding periode sama 2010 sebanyak 18.876 penerbangan.

Penerbangan internasional juga meningkat sebesar 27,3 persen menjadi 4.737 penerbangan dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 3.720 penerbangan.

Bahkan, tingkat isian penumpang kuartal I-2011 juga meningkat sebesar 6,9 persen menjadi 71,7 persen dibanding 67,2 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. (art)

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial
Badak Taman Nasional Ujung Kulon

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024