Dalih Kepala Rutan ke Kelab Bersama Napi

Pemusnahan barang bukti narkoba
Sumber :
  • Arief Junianto | Surabaya Post

VIVAnews – Kepala Rumah Tahanan Bangli, Widiawan, yang akhirnya dicopot dari jabatannya karena ketahuan berada di luar tahanan bersama narapidana membela diri. Widiawan membenarkan berada di sebuah kelab bersama narapidana bernama Rudy Saputra Siregar (31).

Widiawan, yang saat ditemui Minggu 15 Mei 2011 menggunakan kaos berwarna putih menuturkan, keberadaannya di tempat hiburan malam ternama di bilangan Kuta lantaran untuk menjemput Rudy. “Memang benar saya ada di sana (Boshe). Keberadaan saya di sana untuk menjemput salah satu napi saya yakni, Rudy. Terus terang Mas, saya kaget napi saya ada di sana. Makanya saya berinisiatif menjemput," kata Widiana, Minggu 15 Mei 2011.

Saat ditanya apakah ia sempat pesta sabu di kelab ternama itu seperti kesaksian para saksi dan juga Rudy yang divonis 11 tahun penjara karena kepemilikan 400 butir ekstasi itu, ia membantah. Widiaan berdalih hanya hendak menjemput Rudy yang baru menjalani masa hukuman dua tahun itu.

“Saya kaget Rudy bisa keluar lapas dan berada di tempat hiburan. Maka saya tidak tinggal diam dan segera menjemput Rudy. Rudy berada di tempat dugem pada Sabtu 7 Mei 2011," ujarnya.

Widiawan menjelaskan, memang memberi izin Rudy keluar dari rumah tahanan untuk berobat. “Saya keluarkan Rudy karena atas dasar kemanusiaan. Dia keluar dari rutan menuju Rumah Sakit Sanglah untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Saya mengakui, bahwa (tindakan saya) telah menyalahi aturan. Namun, semua itu saya lakukan atas dasar kemanusiaan. Rudy keluar rutan baru satu kali, kalau 7 kali itu tidak benar," katanya.

Ketika didesak apakah dikeluarkannya Rudy dari rutan sampai akhirnya ditangkap aparat Polres Badung pada Minggu 8 Mei 2011 bersama Johan Kaka Nggobi (24) dan kedapatan membawa sabu seberat 234 gram beserta 28 butir ekstasi, dua telepon genggam dan beberapa alat hisap sabu, Widiawan diberikan uang pelicin Rp1 juta, ia langsung menampiknya.

Widiana kembali berdalih bahwa semua itu tanpa sepengetahuan dirinya. “Saya tidak tahu soal itu semua. Dia keluar bawa narkoba atau pun saya dikasih uang Rp1 juta agar Rudy bisa keluar, saya tegaskan saya tidak menerima apapun. Dan, mengenai saya diberitakan pakai sabu di Boshe bersama Rudy dan lainnya, saya juga belum tahu, karena sampai saat ini saya belum melihat rekaman dari CCTV atau apapun," katanya.

Saat ditanya kembali apakah jika terbukti Widiana siap menerima sanksi dan siap untuk dipecat, Widiawan menyatakan siap dengan keputusan apapun nanti. “Jika apapun nantinya hasil dari penyelidikan terungkap dan apapun risikonya saya siap dan keputusannya apapun saya terima karena itu adalah kebijakan dari pimpinan saya," ujarnya.

Bukan hanya diduga bersama Rudy di kelab malam, Widiawan juga diduga terlibat dalam peredaran narkoba di dalam rutan bersama napi binaannya, Rudy Saputra Siregar. Dari pengakuan Rudy yang ditangkap aparat Polres Badung di Rumas Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, ia memesan ruang VVIP nomor 16 untuk menjamu Widiawan.

Widiawan sendiri sudah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Rutan Bangli. Kini ia masih menjalani pemeriksaan intensif di Kanwil Departemen Hukum dan HAM Bali. Ia pun kini hanya menjabat staf biasa di intansi yang intensif memeriksanya tersebut. Tingkah laku Widiawan sudah dilaporkan Kepala Kanwil Depkum dan HAM Bali, Taswem Tarib, kepada Kementerian Hukum dan HAM. Bahkan, Taswem mengaku Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sudah mengetahui dan menyetujui pemecatan terhadap Widiawan. (eh)

Laporan Bobby Andalan | Bali

Momen Prabowo-Gibran Salami Anies-Cak Imin Usai Resmi jadi Presiden dan Wapres Terpilih
Komika Arj Barker

Sosok Arj Barker, Komika yang Dihujat Gegara Usir Ibu Menyusui saat Acara Stand-Up Comedy

Komika terkenal Arj Barker menjadi perbincangan negatif di Melbourne International Comedy Festival pada akhir pekan lalu, ketika dia meminta seorang ibu untuk meninggalka

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024