TPM: VCD Porno Milik Adik Terduga Teroris

Foto terduga teroris Sukoharjo, Sigit Qurdowi (kanan) & Hendro Yunianto
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan

VIVAnews -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menembak mati dua terduga teroris dalam penggerebekan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka adalah Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto. Juga seorang pedagang angkringan bernama Nur Iman.

Sejumlah barang juga ikut diamankan dari rumah orangtua Sigit di Jalan Arjuna, Potrojayan, Serengan Solo, Jawa Tengah. Termasuk uang Rp53 juta. Salah satu anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Jawa Tengah, Juriyanto mengatakan, uang tersebut adalah milik orang tua terduga dari hasil penjualan rumah. Rencananya duit itu akan digunakan untuk membeli rumah di Wonogiri.

"Karena tidak mau berhubungan dengan bank dan belum digunakan, masih tersimpan di rumah almarhum," kata Juriyanto ketika dihubungi VIVAnews.com, Senin, 16 Mei 2011.

Selain uang, senapan angin yang dibawa Densus 88 juga bukan milik Sigit. Tapi kepunyaan bapaknya. "Bapaknya Sigit suka berburu dengan senapan angin. Itu senapan bukan milik Sigit. Selain itu, rompi yang dibawa Densus juga milik bapaknya. Rompi itu sering digunakan bapaknya untuk berburu," ucap dia.
 
Sementara itu, terkait bubuk hitam yang ikut disita Densus, Juriyanto menyatakan bahwa serbuk tersebut merupakan bahan riasan yang digunakan ibu Sigit yang seorang juru rias pengantin. "Bubuk hitam itu untuk pewarna pelapis di kening pada pengantin perempuan," akunya.

Juriyanto menyangkal keras jika bubuk hitam tersebut dianggap bahan bom. "Ibunya almarhum itu juga sering merias di Keraton Kasunanan Surakarta," papar dia.

Lalu, bagaimana dengan temuan keping VCD porno di rumah Sigit? Juriyanto menjelaskan, VCD porno tersebut merupakan milik adiknya Sigit. "Karena ketahuan bapaknya  memiliki VCD porno, selanjutnya kepingan cakram itu pun disita oleh bapaknya," katanya.

Selanjutnya, Juriyanto mengklaim diluar lima belas item barang yang diamankan Densus 88, ternyata ada beberapa item yang tidak disebutkan oleh Polisi.  Yakni, perhiasan dan uang senilai Rp 11 juta yang disimpan di kamar ibunya. "Kok setelah penggeledehan, perhiasan dan uang tersebut tidak ada. Selain itu juga tidak disebutkan oleh polisi," tanya dia.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam menjelaskan bahwa  dari hasil penggeledahan ditemukan beberapa senjata tajam seperti kapak, pisau lipat, dua bilah mandau, samurai, dan senjata tajam penusuk. Selain itu polisi juga menyita dua pucuk senapan angin, pistol, dan uang tunai sebesar Rp 53.200.000.

"Ada juga buku-buku jihad 91 buah, pakaian-pakaian jihad 36 potong, celana 3/4 sebanyak 5 potong, pupuk organik 8 kg, arang 2 kg, plat nomor sepeda motor,  Matras satu gulung, 2 buah rompi," kata  Anton di Jakarta, Senin, 16 Mei 2011.

Anton menambahkan, selain buku jihad, polisi juga menemukan 15 keping VCD porno, kaset pita 6 buah, 1 ember isi serbuk kapur, 1 kantong plastik semen putih, amplop dan surat permintaan donatur, stempel, dan 2 buah handphone.

Untuk diketahui, Hendro Yunianto dan Sigit masuk ke dalam daftar Pencarian orang (DPO) bom gereja dan Mapolsek Pasar Kliwon bulan Desember 2010. Keduanya juga terlibat jaringan terorisme di Cirebon dan merencanakan pembalasan terhadap Polri pada bulan Mei 2011.

Laporan: Fajar Sodiq| Solo

Cara Ruqyah Diri Sendiri Sesuai Syariat Islam, Agar Terbebas dari Gangguan Jin
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi.(B.S.Putra/VIVA)

Mau Lebaran, Dua Kepala Sekolah Malah Jadi Tersangka Korupsi PPPK di Langkat

Penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara, menetapkan dua tersangka dalam kasus korupsi dan suap seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah deng

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024