- ANTARA/ Dhoni Setiawan
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah uang tunai yang ditemukan di ruang Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram, adalah uang operasional kementerian.
"Sampai hari ini uang itu yang baru kita temukan ternyata tidak terkait dengan operasional di Kemenpora," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu 18 Mei 2011.
Meski begitu KPK akan tetap menelusuri apakah uang itu merupakan bagian dari suap di daerah. Termasuk keterkaitan uang tunai itu dengan cek Rp3,2 miliar yang ditemukan bersamaan dengan uang tunai itu.
"Sedang kita telusuri apakah ini juga merupakan bagian dari dugaan fee-fee block grand ke daerah, kita juga belum menemukan keterkaitan cek 3,2 miliar," ujarnya. "Kalau tidak berkaitan dengan korupsi, kita akan kembalikan."
Sementara itu KPK masih fokus untuk melengkapi berkas 3 tersangka kasus suap pembangunan wisma atlit di Palembang. Sampai saat ini KPK belum akan memanggil sejumlah nama yang ramai dikabarkan.
"Sampai saat ini belum ada rencana pemanggilan nama-nama yang ramai di media. Kita masih melengkapi berkas masih fokus pada 3 tersangka selain juga mengembangkan ke proses temuan kita dalam kaitan dengan penangkapan dan penggeledahan," ujarnya.
Dalam perkembangan kasus ini, nama dua politisi Demokrat, Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondakh, sempat disebut terlibat. Selain itu, politisi PDI Perjuangan Wayan Koster juga disebut terlibat. Ketiganya sudah membantah terlibat dalam kasus suap ini.
KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Wafid Muharram, Muhammad El Idris, dan Mindo Rosalina Manulang. Mereka diduga terlibat kasus suap proyek pembangunan wisma atlet untuk SEA Games di Palembang. (eh)
Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo
Pada masa mengemban gelar sebagai Putri Indonesia, Angelina Sondakh sangat dekat dengan Mooryati Soedibyo.
