VIVAnews- Penggelapan pajak dengan memalsu faktur pajak menjadi modus yang marak dilakukan akhir-akhir ini. Bahkan separuh kasus pajak berasal dari kasus faktur pajak fiktif.
"Modus yang lagi marak adalah faktur pajak fiktif atau faktur pajak bermasalah yang tidak didasari transaksi sebenarnya" ujar Kasubdit Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak Muhamad Kifni, di Jakarta, Jumat, 20 Mei 2011.
Kifni menjelaskan pada tahun 2010 ada 16 kasus yang divonis dengan kerugian negara sebesar Rp424 miliar. Yang P19 ( berkas dinyatakan belum lengkap) sebanyak 17 kasus dengan kerugian negara sebesar Rp233 miliar. Untuk P21 (berkas dinyatakan lengkap) sebanyak 20 kasus dengan kerugian negara sebanyak Rp513 miliar.
"Dari seluruh kasus tahun 2010 lebih dari 50 persen berasal dari kasus faktur pajak fiktif," kata Kifni.
Ia menjelaskan selain modus penerbitan dan penggunaan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya, penggelapan pajak lainnya dilakukan dengan cara rekayasa penjualan atau omset, dan menggelembungkan biaya dengan pembebanan biaya fiktif.
Untuk kasus 2011, terdapat 57 kasus pajak, yang terdiri untuk status P19 sebanyak 7 kasus dengan kerugian negara Rp65 miliar. Untuk kasus yang mencapai status P21 sebanyak 4 kasus dengan kerugian negara Rp6,5 miliar dan sudah mendapatkan vonis sebanyak 7 kasus dengan kerugian negara Rp34,4 miliar.
Pemerintah akan melakukan penyitaan aset jika penunggak pajak tidak membayar sesuai ketentuan. Tindakan lainnya yaitu sandera, cekal, pada saat proses penagihan pajak. Terakhir baru diadakan penyidikan pajak. (eh)
Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan
Duel AS Roma vs AC Milan dalam Perempat Final Liga Europa leg kedua di Stadion Olimpico, Jumat 19 April 2024, pukul 02.00 WIB. Berikut prediksinya.
