VIVAnews - PT Logam Mulia (LM), salah satu unit usaha PT Aneka Tambang Tbk berencana merambah pasar ritel perhiasan tahun ini. Saat ini anak usaha yang berlokasi di Pulo Gadung itu sedang melakukan survei pasar.
Vice President Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia Tuti Kustianingsih mengatakan, peluncuran unit penjualan perhiasan di mulai sejak UBPP menggeluti usaha jual-beli (trading) emas 2007 lalu.
"Permintaan emas selalu tinggi dan harganya mengalami tren yang terus meningkat, sehingga cocok dipakai sebagai investasi," kata dia di kantornya, Kamis 15 Januari 2009.
Menurut Tuti, saat ini pihaknya sedang melakukan riset pasar yang diperkirakan selesai dalam dua bulan ke depan. Sedangkan beberapa produk yang akan diluncurkan antara lain cincin, gelang, anting, bros, serta jenis perhiasan lainnya.
Dia mengakui, unit usaha yang berdiri sejak 1930 tersebut juga sudah
melakoni bisnis trading dan melayani pemesanan perhiasan, serta profil emas koin sebagai produk. "Biasanya, produk tersebut dibeli atau dipesan konsumen individu atau perusahaan," ujar Tuti.
Tuti menambahkan, masalah yang sering dihadapi pembeli perhiasan di toko emas adalah soal kualitas perhiasan. Apakah karat perhiasan yang dibeli sesuai dengan sertifikat atau tidak, seringkal tidak jelas. "Perubahan karat dalam perhiasan dalam kurun waktu tertentu
membuat nilai perhiasan menjadi lebih rendah," kata dia.
Dia menuturkan, UBPP Logam Mulia yang memiliki pengolahan unit berstandar internasional itu mengutamakan kualitas produk yang dijual ke pembeli. Sehingga, Logam Mulia memiliki sertifikat ISO 9001, ISO 14001.
"Setiap perhiasan yang dijual dilengkapi dengan sertifikat dan
cetakan LM di perhiasan. Sehingga, kualitasnya kita jamin," ujar Tuti.
Sedangkan Senior Manajer Operasi UBPP Harjana Kusuma mengatakan setelah survei, manajemen akan memperkirakan berapa besar dari jumlah produksi yang akan di lempar ke pasar ritel dalam bentuk perhiasan.
Dia mengatakan, produksi UBPP Logam Mulia pada 2008 mencapai 46 ton dari kapasitas produksi 70 ton per tahun. Sebab, perusahaan mendapat kontrak kerja dari perusahaan asing dan dalam negeri, serta dimiliki perusahaan sendiri.
Sebelum Bunuh Diri, Brigadir RAT Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta Sejak 10 Maret
Seorang anggota Polresta Manado bernama Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard dengan menembakan senpi ke kepalanya.
