90% Produk di Jabar Belum Bersertifikat SNI

Ratusan tabung elpiji tak sesuai standar SNI
Sumber :
  • Ayatullah Humaeni | VIVAnews

VIVAnews- Sebanyak 90 persen produk di Jawa Barat belum bersertifikat  Standar Nasional Indonesia (SNI) akibat kurangnya sosialisasi pemerintah pusat kepada daerah.

Ironisnya, banyak perusahaan yang belum faham akan pentingnya label SNI dalam produk yang mereka hasilkan.

Berburu Cuan Lewat Gajian

“Padahal dengan label SNI, konsumen akan lebih percaya, sehingga otomatis juga akan mendongkrak keuntungan perusahaan,” ungkap Dedi Wijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Wilayah Jawa Barat.

Jika semua produk perusahaan dalam negeri memiliki label SNI, Dedi yakin konsumen akan lebih percaya. Ia menilai konsumen akan beralih ke produk impor jika konsumen tidak percaya dengan kualitas produk."Dikhawatirkan minat produk dalam negeri akan menurun akibat tidak adanya jaminan kualitas," katanya di Bekasi, Minggu 22 Mei 2011.

Apindo Jawa Barat lanjut Dedi, tengah berupaya untuk meminta agar Kementerian Perindustrian, bersedia lebih gencar dalam sosialisasi pentingnya label SNI kepada seluruh perusahaan di Indonesia. “Label SNI sangat penting, karena dari situlah konsumen bisa mengetahui kualitas produk yang akan dibeli,” lanjutnya.

Dedi berharap, pemerintah pusat bisa mempermudah pengurusan dalam memperoleh label SNI. Karena selama ini untuk mendapatkan sertifikat SNI sangat sulit dan lama prosesnya. "Jika perlu pengurusan tidak harus ke pusat, tapi bisa di cabang-cabang yang dibentuk tiap daerah," tutupnya.

Laporan: Erik Hamzah | Bekasi

Ilustrasi di kantor polisi.

Adik Via Vallen Dilaporkan ke Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor

Kepolisian menurunkan tim untuk menjaga rumah Via Vallen saat penggerudukan berlangsung.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024