- Vivanews/ Tri Saputro
VIVAnews – Ketua DPR Marzuki Alie mengklarifikasi pernyataannya soal anggota DPR yang ia sebut pembawa petaka. Ia mengatakan, pidatonya tidak dikutip secara lengkap sehingga menimbulkan tafsir berbeda di masyarakat luas.
“Pidato saya begini: Kita bangga 70 persen anggota DPR sekarang adalah muka-muka baru. Namun sayangnya, kaderisasi dan pembinaan caleg-caleg terpilih itu belum melalui proses dan sistem yang terukur di partai. Artinya, ada persoalan rekruitmen politik dari partai-partai,” kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 23 Mei 2011.
“Kemudian saya bilang: Sistem pendukung di DPR masih lemah. Nah, karena kelemahaan sistem inilah, muka-muka baru itu bukannya membawa kemanfaatan dan keberuntungan, tapi justru membawa petaka. Itu yang saya sampaikan. Saya bukan bilang 70 persen anggota DPR membawa petaka,” jelas Marzuki panjang lebar.
“Jadi, bukan orangnya yang membawa petaka, tapi kelemahan sistem yang membawa petaka,” tegasnya. Oleh karena itu, ia mengatakan, saat ini partai politik maupun DPR harus sama-sama membenahi diri, termasuk sistem yang mereka terapkan.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menekankan, partai politik dan DPR harus saling koreksi dan bekerja sama bagai dua sisi mata uang. Menurutnya, Pembenahan tidak bisa dilakukan oleh salah satu pihak saja.
“Kalau DPR saja yang berbenah tapi partai politik tidak, maka hasilnya tidak bagus, karena input parpol ke DPR belum bagus. Akibatnya, input yang belum bagus ini juga akan susah menjalankan sistem yang ada di DPR,” ujar Marzuki. (adi)