100 Pencari Suaka Diselamatkan dari Badai

Imigran Afghanistan duduk menunggu giliran diperiksa di Polda NTB di Mataram
Sumber :
  • Antara/ Ahmad Subaidi

VIVAnews  – Polisi dan Imigrasi Banten telah membawa 100 imigran gelap yang hendak mencari suaka ke Australia ke tempat karantina. Para imigran gelap ini sebelumnya hampir nahas karena diterjang badai saat hendak mendekati perairan Pulau Christmas, Australia.

Setelah menjalani pendataan dan pemeriksaan kesehatan di dermaga pelabuhan Tanjung Lesung, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, seratus imigran gelap asal Afghanistan, Pakistan, Iran, Irak dan Arab Saudi itu dibawa petugas gabungan Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Banten dan Imigrasi Banten ke penampungan sementara di Hotel Ratu Bidakara, Selasa, 24 Mei 2011 dinihari.

"Setelah kami lakukan indentifikasi pengambilan sidik jari, foto dan pemeriksaan kesehatan bersama tim kesehatan dari Dinkes Banten dan Imigrasi, jumlah mereka 100 orang," kata Direktur Polisi Air Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Budhi Hermawan. "Dua di antaranya dalam kondisi sakit ringan," katanya di sela-sela evakuasi di Dermaga Tanjung Lesung.

Dengan pengawalam ketat petugas bersenjata, para imigran gelap itu lalu dibawa dengan empat unit bus ke Hotel Ratu Bidakara Serang. Para imigran gelap terdiri dari 8 orang perempuan dewasa, 2 anak perempuan, 4 anak laki-laki dan 86 laki-laki dewasa.

Para imigran gelap yang akan mencari suaka ke Australia itu mengalami musibah saat kapal yang mereka tumpangi diterjang badai ketika berada di sekitar perairan Pulau Deli, pulau terluar Indonesia di bagian selatan yang berbatasan dengan Pulau Christmas. Para imigran gelap tersebut berhasil diselamatkan oleh kapal penangkap ikan Satria Perkasa yang sedang melintas. Kapal penangkap ikan dari Sibolga itu lalu mengevakuasi seluruh imigran ke kapal tersebut

Budi menambahkan pihaknya menerima informasi ada kapal berisi yang mengalami musibah diperoleh dari Mabes Polair Minggu, 22 Mei 2011 siang. Hari Senin sekitar pukul 08.00 WIB, kepolisian segera melakukan penjemputan untuk mengevakuasi para imigran tersebut, menggunakan  kapal patroli 626 Cendrawasih dan kapal patroli 612 Kenari dari Dit Polair Bahankam Mabes Polri dan kapal patroli 5536.

Diterjang badai

Kepada VIVAnews, salah seorang imigran gelap asal Afghanistan Sahil Hussain menceritakan, sekitar dua hari berlayar dari salah satu pantai yang tidak dia ketahui daerahnya, kapal yang mereka tumpangi diterjang badai. Beberapa bagian lambung kapal bocor, sehingga air laut masuk ke dalam kapal.

“Kami semua panik, kapal sudah dipenuhi air, bahan makanan dan tempat bahan bakar jatuh ke laut, untung saat itu ada kapal besar lewat. Setelah kami memberi tanda maka kapal tersebut segera mengevakuasi kami semua,” ujar dia.

Ternyata Sahil sudah lama tinggal di Indonesia, dia lari dari negerinya sebab menurut dia di Afghanistan situasinya tidak aman dan nyaman, untuk keluar dari Afghanistan dan menjadi warga negara lain dia bersama dengan para imigran lainnya ternyata harus membayar mahal kepada agen di Pakistan.

Menurut dia, sejak keluar dari Afghanistan dia dibawa ke Birma, Malaysia dan terakhir di Indonesia. (Laporan: Saputra, Serang)

Sadis! Agustami Paksa Kekasih Gelapnya Aborsi di Kelapa Gading, Korban Tewas Pendarahan
Gabah kering hasil petani di Malang

HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS) berkomitmen melakukan penyesuain harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. HKTI usulkan HPP gabah naik jadi Rp6.757.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024