Kiat Ajari Anak Menyikat Gigi

Gigi anak
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews - Bagi sebagian orangtua, mengajari anak agar memiliki kebiasaan menyikat gigi bukan perkara mudah. Butuh bujuk rayu dan trik untuk memberi pemahaman betapa pentingnya menjaga kebersihan gigi sejak kecil.

Jika anak tidak terbiasa menyikat gigi, maka dia akan malas membersihkan giginya sampai dewasa. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk membiasakan anak menyikat gigi? Berikut triknya, seperti dilansir dari Shine:

1. Mulailah dari awal
Gunakan momen pertumbuhan gigi balita untuk mengajarinya menyikat gigi. Biarkan mereka bermain dengan sikat gigi mungilnya. Sikat gusinya dengan bulu sikat yang sangat halus. Memijat gusi dengan sikat gigi lembutadalah cara terbaik untuk menyelamatkan jari-jari kecilnya dari gigitan. Sebab, saat anak akan tumbuh gigi, gusi terasa gatal sehingga anak cenderung menggigiti setiap benda di dekatnya, termasuk jari.

2. Cara menyikat yang benar
Ajari cara menyikat yang benar sehingga anak tidak tahu cara lainnya. Jangan hanya menyikat ke kanan dan ke kiri, tapi sikat ke atas dan ke bawah dengan gerakan melingkar. Selain permukaan gigi, sikat juga gusi dan bagian dalam giginya. Tahan sikat giginya secara vertikal dan gerakkan ke atas dan ke bawah. Anak akan menyukainya.

Menyikat gigi anak dianjurkan selama dua menit. Lakukan rutin seperti pekerjaan rumah. Sesekali, biarkan anak menyikat gigi sendiri. Tapi, tetap sikat giginya untuk memastikan kebersihannya. Biasakan pula memberinya air putih usai minum susu atau jus. Dua minuman ini mengandung enzim yang mempercepat kerusakan gigi.

3. Buat jadi kegiatan menyenangkan
Nyanyikan lagu menyikat gigi yang menyenangkan. Suara tertentu dapat membuat mulut mereka pada posisi yang tepat seperti "iiiiiiissssssss" untuk menyikat gigi depan, "aaaaaaaaahhsss" untuk meyikat permukaan mengunyah dan gigi bagian belakang, dan "eeeeehhs" untuk menyikat lidah.

Hubungkan kesukaan anak dengan kegiatan menyikat gigi seperti lawan alien plak, sikat gigi menari, berburu harta karun di belakang geraham, mengemudi sikat di sepanjang jalur gigi, dan masuk terowongan.

4. Kunjungi dokter gigi
Para ahli menganjurkan agar membawa anak ke dokter gigi dalam waktu enam bulan setelah giginya muncul, sebelum usia dua tahun. Kunjungan pertama ke dokter gigi mungkin hanya berlangsung selama 35 detik. Sebab, dokter hanya melakukan perhitungan cepat gigi yang tumbuh dan memeriksanya. Menginjak usia tiga tahun, anak harus mulai melakukan pemeriksaan rutin enam bulan sekali.

5. Sikat gigi
Pastikan sikat gigi anak memiliki pegangan yang nyaman, kecil, kepala sikat tidak runcing, dan bulu sikat yang lembut. Periksa kembali ketentuan usia dan tahapan pada bungkus sikat gigi apakah cocok untuk anak Anda.

Seringlah mengganti sikat gigi anak karena bulu sikatnya yang lembut dapat cepat rusak dan aus. Ketika bulu sikat habis, segera ganti. lebih baik lagi, beli beberapa sikat dengan beda warna dan biarkan anak Anda yang memilih sikat yang mana yang ia ingin gunakan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024