Kepala PVMBG, Surono

"Waspada Musuh Tak Terlihat di Gunung Dieng"

Dieng: Kawah Chandradimuka
Sumber :
  • VIVAnews/Bayu Galih

VIVAnews -- Gunung Dieng masih berstatus Siaga, meski ada penurunan aktivitas kegempaan dan konsentrasi gas di Kawah Timbang pada Kamis 9 Juni 2011. Gas beracun di gunung itu terus mengancam.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, memperingatkan, ini bukan saatnya untuk lengah. Meski aktivitas di kawah menurun, juga harus dilihat konsentrasi gas beracun nan mematikan di kawasan perkampungan, dari kedalaman tanah.

"Gas itu ringan, walaupun kosentrasi menurun masih berbahaya. Ibaratnya seperti mendorong mobil, kalau sudah bergerak  mobilnya jadi ringan (tapi tetap mengeluarkan tenaga). Ketika menghadapi gunung api yang cuma mengeluarkan gas saja, harus hati-hati," kata Surono saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 9 Juni 2011.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Kita menghadapi musuh yang nggak kelihatan, berbeda dengan Merapi, ada asap yang kelihatan. Harus super hati-hati," lanjut dia.

Surono menyayangkan sikap warga sekitar Kawah Timbang yang nekad kembali ke rumah atau meladang di dalam zona bahaya 1.000 meter, kendati bahaya bisa datang sewaktu-waktu.  Padahal, kawah masih fluktuatif.

"Ingat Tragedi Sinila, saat itu banyak yang tewas justru tak mendekati kawah, mereka lari menghindar, tapi tercegat gas yang ke luar dari rekahan-rekahan," kata Surono.

Untuk diketahui, 20 Februari 1979, Dieng mengeluarkan gas beracun. Setidaknya 149 warga tewas terjebak kungkungan gas.

Saat ini, pihak PVMBG memasang sejumlah pemantau gas, dengan cara memasang alat di kedalaman 1 meter di dalam tanah. Dari alat itu, bisa dipantai apakah konsentrasi gas menurun atau terus meningkat.

Surono mengingatkan, gas beracun tak hanya ke luar dari kawah. Bahkan dari pori-pori tanah jika konsentrasi gas berada di permukaan. "Jangankan lewat (kungkungan gas), orang yang mencangkul, membalik tanah, juga bisa mengeluarkan gas," tambah dia.

Bagaimana karakteristik gas di Dieng? Benarkah gas mengambang di atas permukaan tanah? Dijelaskan Surono, jika ada matahari, gas akan mengambang dengan ketinggian 1 sampai 1,5 meter. "Anak kecil yang tingginya tak sanpai 1 meter kemungkinan besar akan selamat. Beda dengan orang dewasa yang tinggi," jelas dia.

Lalu bagaimana jika tak ada matahari? "Kalau nggak ada matahari, sangat dekat dengan tanah, anak kecil pun bisa kena," tambah dia.

Diakui Surono, persoalan di Dieng sangat rumit. Tak hanya soal gas yang tak kelihatan, tapi juga bagaimana menghadapi masyarakat sekitar. "Banyak masyarakat yang tidak mau tahu, Padahak pemukiman dan aktivitasnya dekat dengan ancaman bahaya," kata dia.

Apalagi, ada saja masyarakat yang menuntut ganti rugi, dan menyalahkan  orang saat alam mencari keseimbangan. "Padahal dia sendiri memperkosa alam yang sedang  mencari kesimbangan."

Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai
Ilustrasi bawang merah

Trade Minister Reveals Cause of Onions Price Hike

Indonesian Minister of Trade, Zulkifli Hasan revealed the cause of the increase in onions price.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024