- flickr.com
VIVAnews - Ketua DPP Demokrat, Sutan Bhatoegana, menyatakan partainya hanya bisa pasrah terkait kepulangan Muhammad Nazaruddin untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut dia, KPK pasti memiliki cara tersendiri untuk memulangkan bekas bendahara umumnya itu.
"Kalau memaksa pulang itu yang bisa dan punya kewenangan kan KPK. Mereka (KPK) saya rasa juga pasti punya cara sendiri lah untuk bisa menghadirkannya ke sini," kata Sutan kepada VIVAnews.com, Jumat 10 Juni 2011.
Menurut dia, partainya tak bisa melakukan upaya paksa kepada Nazaruddin. Demokrat, kata dia, hanya bisa menghimbau Nazar agar kembali ke tanah air. "Kita di partai itu hanya bisa beri himbauan moral dan dorongan kepada dia supaya persoalan ini cepat selesai," kata Sutan.
Selain itu, Sutan mengatakan partainya juga tak bisa berbuat apa-apa jika Nazar tak memenuhi panggilan KPK hari ini. "Itu hak dia pribadi sebagai individu. Mana kita tahu dia akan memenuhi itu atau tidak. Saya tanya panggilan itu aja belum dijawab-jawab," kata Sutan.
Meski begitu, Sutan berharap Nazar segera pulang ke Indonesia dan menuntaskan segala permasalahan yang ada. "Insya Allah akan kembali kalau sudah sembuh penyakitnya. Itu kata dia," kata Sutan.
Sedianya, KPK akan memeriksa Nazarudin terkait penyelidikan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kemendiknas tahun anggaran 2007. Proyek ini bernilai Rp142 miliar. Selain itu, istri Nazar, Neneng Sri Wahyuni juga dijadwalkan akan diperiksa dalam kasus yang berbeda.
Keduanya dijadwalkan diperiksa pada pukul 10.00 WIB tadi. Namun, hingga saat ini, keduanya belum menampakkan diri di kantor KPK. (eh)
Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati
Fairuz A Rafiq dengan sang buah hati, Eijaz beberapa waktu yang lalu dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya menurun.
