Data 200 Ribu Nasabah Citibank AS Dicuri

Kantor Citibank di California, Amerika Serikat
Sumber :
  • AP Photo/Paul Sakuma

VIVAnews - Sekitar 200 ribu data nasabah kartu kredit Citibank di Amerika Utara dicuri identitasnya oleh peretas (hacker). Peretas yang masuk ke situs rekening Citi online itu berhasil mencuri identitas nama, nomor rekening, dan alamat email.

Seperti dilansir Associated Press, Citigroup Inc menemukan sekitar 1 persen dari pemegang kartu kredit datanya dilihat oleh peretas. Menurut laporan 2010, Citi memiliki lebih dari 21 juta pelanggan kartu kredit di Amerika Utara. Bank berbasis di New York ini tidak mengatakan berapa tepatnya akun yang dicuri. Namun, Citi mengatakan pihaknya telah menghubungi para nasabah.

Citi menjelaskan, peretas itu tidak mampu mendapat akses ke nomor jaminan sosial, data tanggal lahir, tanggal kadaluarsa kartu atau kartu kode keamanan. Informasi ini penting, terutama kejahatan pemalsuan identitas.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Penjahat cyber biasanya menguras akun bank dan mengajukan permohonan kartu kredit ganda, sehingga nasabah Citi dianggap rentan terhadap hal ini.

Regulator AS meminta bank meningkatkan keamanan. Direktur Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), Sheila Bair, mengatakan badan federal termasuk FDIC tengah mengkaji aturan baru untuk mendorong bank meningkatkan akses ke rekening online. "Bank dan regulator harus waspada," ujarnya.

Pencurian data nasabah Citibank ini merupakan pelanggaran baru setelah serangan peretas terhadap sejumlah perusahaan besar.

Pada 1 Juni, Google Inc mengatakan bahwa akun pribadi gmail ratusan orang, termasuk pejabat senior pemerintah, personel militer, dan aktivis politik telah dicuri.

Pada 30 Mei, penyiar PBS mengkonfirmasi hacker telah merusak jaringan dan memasang cerita palsu tentang rapper Tupac Shakur yang meninggal, tapi dikabarkan masih hidup di Selandia Baru.

Pada April, perusahaan elektronik Sony Corp's Play Station Network harus ditutup setelah peretas berhasil menjebol lebih 100 juta data pribadi konsumen.

Direktur Perlindungan Konsumen di Consumer Federation of America, Susan Grant, mengatakan untuk kasus Citi, peretas hanya mendapat beberapa bagian data nasabah. Ini bisa membatasi apa yang bisa dilakukan terhadap informasi itu. "Namun, pencurian ID ini menghkawatirkan konsumen," kata Grant.

Ia percaya perusahaan akan bertanggung jawab melindungi dana nasabah dari penyalahgunaan internal dan eksternal.

Dalam pernyataannya, juru bicara Citi, Sean Kevelighan, mengatakan bank telah menghubungi pelanggan yang terkena dampak dan meningkatkan prosedur untuk mencegah pelanggaran keamanan serupa terjadi lagi.
"Untuk keamanan pelanggan, kami tidak memerinci lebih lanjut," ujarnya. (art)

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung

Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024