Alasan Impor Sayur Eropa Belum Dihentikan

Petani di Prancis mengumpulkan mentimun yang tidak laku dijual
Sumber :
  • AP Photo/Jacques Brinon

VIVAnews - Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan penghentian impor sayur-sayuran dari Eropa, seperti yang telah dilakukan beberapa negara. Kebijakan dari sejumlah negara itu menyusul ditemukannya bakteri Escherichia coli dalam sayur-sayuran asal Eropa.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Escherichia coli atau biasa disingkat E coli, merupakan salah satu spesies utama bakteri negatif. Bakteri ini biasa ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa tipe dapat menyebabkan keracunan makanan yang serius pada manusia.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendara Siregar mengatakan, pemerintah menggunakan beberapa standar dalam meneliti kandungan E coli dalam sayur-sayuran asal Eropa. "Hal ini dilakukan guna menjaga apakah sayur-sayuran itu layak dikonsumsi atau tidak," kata Mahendra di Jakarta, 12 Juni 2011.

Standar-standar ini, menurut Mahendra, akan menjadi patokan untuk mendeteksi seberapa berbahayanya bakteri E coli dalam tubuh manusia. Karena itu, Kementerian Perdagangan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Dinas Karantina Pertanian terus melakukan koordinasi membahas bakteri masalah ini.

Hingga saat ini, Kementerian Perdagangan belum belum menerima laporan seberapa besar bahaya bakteri ini. Sehingga Kementerian belum memutuskan penghentian impor. "Saya tidak berani berspekulasi," kata Mahendra.

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024