Musik Indonesia di Ambang Kehancuran ?

ilustrasi gossip music
Sumber :

VIVAnews - Terlihat glamor diluar, tetapi miskin di dalam. Mungkin itulah gambaran dunia musik Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, banyak masalah keuangan yang dihadapi para musisi Indonesia seperti maraknya illegal downloading (mengunduh secara ilegal)

Dibaca 43 Juta Kali, Cerita The Perfect Strangers Ternyata Terinspirasi dari Sopir Taksi

Seperti tak dihargai, karya yang seharusnya bernilai tinggi justru bernilai beberapa perak saja hanya untuk jaringan internet. Tidak masuk kantong seniman tentunya.

Dulu, pemusik mengharapkan pemasukan dari penjualan kaset dan keping CD. Seiring berjalannya perkembangan teknologi, pemusik tidak lagi bisa berharap dari penjualan fisik tersebut. Perkembangan internet memungkinkan masyarakat berbagi data, termasuk data-data lagu. Di sinilah masalah mulai menjadi momok menakutkan.

Viral Pegawai Minimarket Ribut dengan Tukang Parkir Liar, Netizen: Premanisme Terselubung

Saat penjualan kaset dan keping CD mengalami penurunan, musisi tidak dapat mengharapkan penjualan melalui media online karena bersaing dengan banyak situs yang menyediakan fasilitas unduh gratis. Menurut data LSM penyelamat dunia musik Indonesia, Heal Our Music, sebanyak 160 juta orang mengunjungi salah satu situs penyimpanan online gratis dan terdapat 80 juta aktivitas unduh gratis selama bulan April 2011.

Tentu jumlah ini belum termasuk aktivitas unduh gratis di situs lainnya.
Secara keseluruhan, terdapat 104 juta pengunduhan musik secara gratis di 15 situs yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia selama bulan April 2011. Bahkan, diperkirakan terjadi 200 juta pengunduhan setiap bulannya.

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

Barangkali kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya sebuah penghargaan karya masih minim. Hal ini terlihat dari perbandingan persentase jumlah unduh secara legal dan ilegal, yaitu 0,5 persen legal dan 99.5 persen ilegal.

Dari survei yang dilakukan Heal Our Music terhadap 11 pemuda berusia 15-25 tahun diketahui bahwa 53 persen lebih memilih mengunduh secara gratis, dan hanya 40 persen setuju untuk membayar dengan sejumlah dana yang sesuai.

Ditemukan pula bahwa 49 persen responden mengetahui bahwa mengunduh dari situs ilegal adalah perbuatan yang ilegal namun tidak peduli. Lebih miris, terdapat 51 persen yang tidak mengetahui bahwa aktivitas tersebut ilegal.

Apa Masalah Sebenarnya?

Kesadaran masyarakat adalah hal yang sangat penting untuk tetap melestarikan musik. Bukan tidak mungkin, jika hal ini tetap dibiarkan, para seniman menjadi malas berkarya. Hilanglah sudah musik dari muka bumi ini.

Memang, harus ada regulasi yang mendukung perkembangan musik dunia umumnya, dan musik Indonesia khususnya.

"Kita sudah bertemu dengan Pak Tifatul, tiga minggu yang lalu untuk membicarakan masalah ini. Dia mengapresiasi betul usaha kami," ujar M. Gopa Utiarrachman dari Heal Our Music.

Dari hasil pertemuannya dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, ujar Gopa, harus diciptakan terlebih dahulu kesadaran di masyarakat betapa pentingnya menghargai karya seseorang. Selanjutnya baru dibentuk sebuah komite untuk melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang menyediakan fasilitas unduh gratis.

"Dulu, dia bisa nge-block situs-situs porno, kenapa tidak dia juga membuat kebijakan untuk nge-block situs-situs yang menyediakan fasilitas download ilegal," ujarnya.

Tidak hanya itu, Heal Our Music juga berencana untuk membuat sebuah portal musik di mana masyarakat dapat dengan mudah membeli dengan cara mengunduh musik-musik favorit mereka.

Mereka juga akan mendidik seniman untuk membentuk kesadaran mereka terkait hak cipta dan hak-hak yang mereka dapatkan sebagai seniman.

Masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Manajer Madonna, Guy Oseary bahkan menuturkan, "In the past, people would tour to promote their albums. Today, they put albums to promote their tours. The Pendulum has swung."

Tak heran, kini banyak musisi internasional melakukan tur keliling dunia sebagai pemasukan utama mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya