- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews – Demokrat berpandangan, 4 persen adalah angka ideal untuk menentukan ambang parlemen yang saat ini menjadi perdebatan sengit antarpartai politik dalam pembahasan RUU Pemilu.
“Angka 4 persen adalah jalan tengah. Semangatnya penyederhanaan parpol, bukan mematikan, menghambat, atau membuat orang putus asa,” kata Wasekjen Demokrat Saan Mustofa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 16 September 2011.
Empat persen adalah angka yang proporsional. “Di angka ini, orang masih punya harapan kalau mau mendirikan parpol. Jika kerja keras, 4 persen masih terkejar. Jadi masih ada ruang asal bekerja keras,” ujar Saan.
Dalam draft revisi UU Pemilu itu, Golkar mematok angka ambang parlemen 5 persen, Demokrat 4 persen, sementara partai-partai lain 3 persen. Golkar beranggapan, tingginya ambang parlemen yang berdampak pada penyederhanaan parpol, menjadi kunci untuk memperbaiki kualitas parlemen. Dengan ambang parlemen 5 persen, partai yang lolos ke DPR diprediksi tidak akan lebih dari lima parpol.
Namun hal itu ditentang oleh partai-partai lain yang lebih kecil. “Partai-partai besar jangan memaksakan ambang parlemen melebihi 3 persen. Buat apa penyederhanaan parpol kalau tingkat keterwakilan rakyat justru menjadi rendah dan tidak proporsional? Itu sama saja dengan membunuh hak demokrasi rakyat,” kata Ketua DPP PKB, M Hanif Dhakiri. (umi)
Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor
Rowoon eks anggota SF9 baru-baru ini akhirnya mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan grup idola tersebut dan beralih fokus ke dunia akting.
