Kisruh BP Migas dan ESDM Kontra Produktif

Kilang Minyak
Sumber :
  • AP Photo/Seth Perlman

VIVAnews - Kekisruhan yang terjadi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) berpotensi mengganggu kinerja produksi dan investasi minyak Tanah Air.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Kekisruhan terjadi saat posisi tiga deputi di BP Migas diganti oleh Kementerian Energi tanpa persetujuan dari institusi yang bertanggung jawab secara teknis terhadap produksi migas nasional itu.

Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, A Hamid Batubara, mengatakan, kekisruhan ini menjadi kontra produktif di tengah upaya pemerintah menggenjot produksi minyak mentah siap jual (lifting) yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 ditargetkan 970.000 barel per hari.

Selain itu, hal ini juga dapat membuat iklim investasi menjadi tidak kondusif.

Hamid berharap kejadian ini tidak berlarut-larut dan kedua pihak mencapai kata sepakat. "Mudah-mudahan, saya berharap, ada jalan keluar yang elegan. Yang dua-duanya bisa mencapai kata sepakat," ujarnya saat ditemui usai acara 'Sosialisasi dan Pemantapan Tekad MNC Antisuap' di Kantor Chevron, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2011.

Saat ditanya terkait produksi minyak, Chevron sebagai penyokong tertinggi lifting minyak tidak mau berspekulasi. Hamid tidak ingin melangkahi kewenangan BP Migas mengumumkan hasil produksi.

Hamid hanya menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dalam memenuhi target produksi minyak yang sudah ditetapkan kepada perusahaannya. "Semaksimal mungkin akan kami tingkatkan produksi di tengah harga minyak yang tinggi," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Energi memutuskan untuk merombak jajaran deputi BP Migas. Deputi Pengendalian Operasi diisi oleh Wibowo Suseno Wiryawan yang semula menjabat Deputi Pengendalian Keuangan. Posisi tersebut sebelumnya dipegang Budi Indianto yang mengajukan pengunduran diri karena merasa tidak sanggup memenuhi target produksi minyak.

Sementara itu, posisi Deputi Pengendalian Keuangan ditempati Prof Akhmad Syakhroza yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus Menteri ESDM. Adapun jabatan Deputi Umum dipegang Johanes Widjonarko yang sebelumnya menjadi pejabat di lingkungan Kementerian Energi. Semua pergantian deputi ini tidak disetujui pihak BP Migas. (art)

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024