Kelas Menengah Tumbuh, Pasar Sepatu Naik

Sepatu unik berbahan batik
Sumber :
  • VIVAnews/ Febry Abbdinnah

VIVAnews - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyatakan, pasar sepatu nasional akan terus berkembang. Ini menyusul meningkatnya pendapatan per kapita dan naiknya jumlah kelas menengah di Indonesia.

Jaga Mulut! Ini Alasan Mengapa Dosa Ghibah Lebih Besar Dibandingkan Zina

Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2003 jumlah kelas menengah sekitar 81 juta jiwa atau 37,7 persen. Sedangkan pada 2010 kelompok ini meningkat menjadi 131 juta jiwa atau 56,5 persen.

Dalam keterangan yang diterima VIVAnews.com, Indonesia dengan penduduk 230 juta memiliki potensi pasar yang sangat besar. "Paling tidak, setiap orang membutuhkan dua sepatu tiap tahun," tulis keterangan itu.

Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik

Sayangnya, Aprisindo tak menjelaskan berapa besar pasar sepatu di Indonesia. Aprisindo hanya menjelaskan  pertumbuhan ekspor sepatu. Menurut dia, pada 2010, produsen sepatu lokal telah berhasil meningkatkan nilai ekspor hingga 44 persen. Nilai ekspor naik dari US$1,7 miliar pada 2009, menjadi US$2,5 miliar pada 2010.

Pertumbuhan ekspor tahun lalu merupakan tertinggi sejak 2006. Bahkan, pada 2009 ekspor sepatu nasional mengalami penurunan 7,9 persen. Penyebabnya tidak lain karena sejumlah negara tujuan ekspor tengah mengalami krisis ekonomi.

Dari seluruh nilai ekspor itu, 79 persen adalah sepatu sport. Sedangkan dari segi volume, ekspor sepatu pada 2010 mencapai 251 juta pasang. Angka itu tertinggi sejak 2006. Secara berutan, masing-masing ekspor sejak 2006 hingga 2009, adalah 177 juta, 176 juta, 195 juta, dan 193 juta pasang.

Adapaun tujuan ekpsor masih didominasi Amerika Serikat sebanyak 22,6 persen, Jerman 8,5 persen, Inggris 7,9 persen, Italia 6,6 persen, Belanda 6,0 persen, dan sisanya negara lain. (eh)

Antisipasi Dampak Buruk Konflik Iran-Israel, Pemerintah Wajib Simak 3 Saran Kebijakan Ekonomi Ini
Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi

Salah satu korban tabrak lari itu, keponakan Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Ray adalah anak yang berprestasi. Akibat kejadian itu, Ray mengalami patah tulang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024