TKI Tertembak, Keluarga Tuntut Rp1,5 M

Ilustrasi
Sumber :

VIVAnews - Fathul Mubarok bin Faesal Alidi (27 tahun), tenaga kerja Indonesia asal Dusun Kebun Jurang, Desa Gapuk, Lombok Barat, meninggal di Arab Saudi. Sopir keluarga Ahmad Suwailim Awad Saman ini meninggal akibat peluru yang menembus dadanya.

Salah satu keluarga Fathul, H. Tauni, mengungkapkan ada keanehan dalam insiden ini. Jenazahnya ditemukan polisi Kota Tabuk di perkebunan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit King Kholid Kota Tabuk.

Tauni yang mendatangi Kantor Gubernur Provinsi NTB mengatakan tewasnya Fathul sangat mengejutkan keluarga. Apalagi, kabar itu baru mereka dengar pada Agustus 2010 dari seorang warga Indonesia yang kebetulan berada di RS King Kholid.

Meski kasusnya tergolong lama, keluarga mendesak agar pemerintah NTB menelusuri penyebab kematian Fathul. Mereka menilai hingga saat
ini pemerintah belum mengusutnya dengan tuntas.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Menurut informasi yang diterima keluarga dari rekan-rekannya di Arab Saudi, Fathul sebetulnya meninggal di rumah majikannya yang saat itu sedang cekcok hebat. Fathul tewas karena terkena tembakan nyasar dari senjata salah seorang keluarga majikannya.

Tauni menegaskan, keluarga akan menuntut ganti rugi, termasuk gaji dan hak-hak Fathul lainnya selama bekerja di Arab Saudi. Mereka menuntut ganti rugi Rp1,5 miliar.

"Kalau Darsem saja yang membunuh majikannya dituntut Rp4,7 miliar oleh pemerintah Arab Saudi, kenapa kita tidak bisa menuntut mereka? Apalagi kasus meninggalnya Fathul ini belum diusut meski kami sudah mengikhlaskan kepergiannya," kata Tauni.

Selain Fathul, dua Tenaga Kerja Wanita asal Lombok NTB juga mengalami nasib  serupa. Warni binti Mahrip Sahmin, warga Dusun Dasan Baru, Desa Ubung, Lombok Tengah, yang bekerja di Kota Tabuk, tewas bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari gedung rumah majikannya. Wanita yang baru dua bulan berkerja sebagai pembantu rumah tangga ini bekerja pada keluarga Hamud Giyad Awad Al Anizi di Kota Tabuk. Jenazahnya dipulangkan ke Lombok, Maret 2011.

Pada  Oktober 2010, TKW asal Lombok Tengah bernama Nurul Alifah binti Muhtar Lano, juga meninggal. Jenazahnya dibawa ke rumah sakit oleh majikannya karena diduga menderita penyakit serius. Wanita kelahiran 10 April 1981 ini bekerja di keluarga Eid Salman Khadar Al Huwaiti di Kota Tabuk, Arab Saudi.

Selain ketiga warga Lombok itu, seorang warga NTB lain bernama Edy Saputra alias Supriadi, warga Kampung Kertasari, Simpang Klanir RT 03 RW 04,
Kecamatan Seteluk, Sumbawa Barat; terancam hukuman mati di Kuching, Malaysia. Dia dituduh membunuh warga Malaysia bernama Chai Joon Bui pada 29 Juli 2006 di Kuching.

Diadili sejak 15 Maret 2007, Supriadi sudah menjalani sidang ketujuh, baik di Mahkamah Tinggi maupun di Mahkamah Rendah. Kini, perkaranya disidangkan di Mahkamah Rayuan. Jika pembelaannya ditolak, nyawa Edy bakal segera dicabut. (Laporan: Edy Gustan | Mataram)

Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024