Dituding Biang Kerusuhan Lapas, Ini Jawab BNN

Lapas Kerobokan Denpasar, Bali
Sumber :
  • Dewi Umaryati | VIVAnews

VIVAnews - Badan Narkotika Nasional dituding sebagai biang kerok kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Petugas BNN yang bersenjata laras panjang dinilai tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan lapas.

Namun, tudingan itu dibantah mentah-mentah oleh BNN. Menurut Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Benny Mamoto, penangkapan itu telah dikoordinasikan sebelumnya.

"Kita sudah koordinasi dengan Lapas. Kita juga sudah sampaikan surat penangkapan yang ditujukan kepada Riyadi. Pada saat itu juga Kalapas ikut mendampingi," kata Benny saat dihubungi, Minggu 26 Juni 2011.

Benny menambahkan, tak ada aturan yang mengharuskan penangkapan mendapat izin terlebih dahulu dari Dirjen dan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Bali.

"Dalam KUHP tidak diatur bahwa penangkapan harus izin dengan Dirjen atau Kepala Kanwil. Kalau menunggu izin, bisa jadi pelaku keburu kabur dan barang bukti hilang," kata dia.

Dari pengalaman terdahulu, sambung Benny, BNN pernah meminta izin Dirjen untuk penangkapan sejenis. "Tetapi hal itu tak pernah mendapat respon," kilahnya.

Kerusuhan terjadi di Lapas kelas II A Denpasar di Kerobokan, Bali, pada Sabtu 25 Juni 2011 dini hari. Ratusan narapidana mengamuk dan melakukan perusakan berbagai fasilitas yang ada di dalam lapas, saat belasan orang tim dari BNN melakukan sweeping narkoba di dalam lapas.

Pihak BNN menargetkan akan menangkap seorang narapidana bernama Riyadi yang diduga terkait sebuah kasus narkoba di Jakarta. Riyadi sendiri merupakan terpidana kasus narkoba. Ia merupakan mantan anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Dalam peristiwa yang berlangsung sejak pukul 01.00 WITA hingga pukul 03.00 WITA itu, dua orang terluka yaitu, Kepala Lapas Kerobokan Siswanto dan seorang Humas BNN. Kerugian ditaksir mencapi Rp1 miliar karena kerusuhan itu. (Laporan: Bobby Andalan l Bali, umi)

Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024