- ANTARA/Jafkhairi
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, rencana kenaikan harga elpiji non subsidi belum ada keputusan. Meski, Pertamina sudah meminta dukungan dana karena mengalami kerugian mencapai Rp3,7 triliun.
"Untuk itu, diusulkan penambahan APBN untuk tambah subsidi. Tapi itu pun, kalau tidak ada kesulitan di berbagai jalur," ujar Menteri BUMN, Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin 27 Juni 2011.
Mustafa menuturkan, kebijakan menaikkan harga masih belum ada karena baru dibicarakan dari segi kemungkinan tambahan. "Baik yang 50 kg (kilogram) maupun 12 kg. Memang ada disparitas, tapi kita cari cara agar dalam operasional tidak menimbulkan oplosan, ilegal dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu untuk anggarannya, Mustafa menambahkan, belum diketahui berapa yang akan disiapkan dan kemungkinan baru akan dibahas dalam APBN Perubahan yang diusulkan 4 Juli mendatang. "Ya nanti akan dibicarakan dengan Pak Agus (Menteri Keuangan) dan kemampuan pemerintah," kata dia.
Mustafa mengakui, niatan Pertamina untuk menaikkan harga jual elpiji 50 kg masih dalam tahap konsultasi dan itu hanya merupakan rencana aksi korporasi. "Kita sendiri juga belum mantap sekali, berapa harus dinaikkan, kapan dinaikkan? Belum ada kejutan tentang hal ini," tuturnya. (eh)
Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar
Artikel sederet nama perempuan yang pernah menjadi istri cucu Soeharto, Ari Sigit menjadi yang terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id sepanjang Rabu, 24 April 2024
