- VIVAnews/ Nur Eka Sukmawati
VIVAnews – Hari ini, kepolisian memeriksa empat orang saksi terkait kasus dugaan pemalsuan surat putusan Mahkamah Konstitusi. Kempat saksi tersebut seluruhnya berasal dari MK.
“Mereka yang tahu persis asal-muasal surat itu,” kata Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal, Irjen Matius Salempang di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 28 Juni 2011.
Selain memeriksa empat orang saksi dari MK tersebut, polisi juga memeriksa sejumlah bukti. Namun Matius tidak menjelaskan lebih lanjut apa saja bukti-bukti yang ia maksud. “Nanti ya,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD mengaku sudah mendapat konfirmasi dari Polri bahwa penetapan tersangka surat palsu MK akan dimulai dari MK sendiri. Ia mengatakan, pengusutan kasus akan lebih mudah apabila penetapan tersangka dimulai dari pihak-pihak di institusinya.
“Siapa yang terlibat di MK, lalu surat itu mengalir ke mana, diberikan ke siapa, siapa yang menggunakannya, dan bagaimana bisa sampai sana. Itu lebih efektif. Kalau mulai dari atas, dari yang menggunakan, justru lebih sulit,” papar Mahfud.
Mahfud juga membeberkan, Polri akan mengumumkan tersangka kasus itu pada minggu ini. Kasus surat palsu MK bermula dengan muculnya surat berkop MK dengan nomor 112 dari MK ke KPU pada 14 Agustus 2009. Surat itu diduga telah dipalsukan. Namun karena tidak tahu bahwa surat 14 Agustus itu tak benar, Dewi Yasin Limpo ditetapkan KPU mendapat satu kursi di parlemen.
Di kemudian hari, terkuak bahwa surat itu ternyata palsu. Surat sebenarnya baru dikirimkan MK pada tanggal 17 Agustus 2009 pukul 19.30. Kursi Dewi Yasin Limpo itu lantas dialihkan ke calon dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Nama mantan anggota KPU, Andi Nurpati disebut-sebut terkait pemalsuan surat itu. Mahfud pun telah melaporkan Nurpati ke Mabes Polri. Dalam berbagai kesempatan, Nurpati membantah keterlibatannya. (eh)
Waketum Nasdem Temui Prabowo Subianto, Sinyal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Menguat?
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyambangi Presiden terpilih hasil Pilpres 2024 Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan, Selasa
