- Associted Press
VIVAnews- Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah bertemu perwakilan pemerintah Amerika Serikat untuk membicarakan film impor dari Motion Picture Association of America (MPAA). Dalam pertemuan itu, Menkeu menjelaskan MPAA bisa bekerjasama dengan importir film Indonesia.
Pertemuan itu juga memberi pengertian bahwa Indonesia memang tidak memiliki masalah dengan produsen film Amerika. Namun pemerintah tengah menyelesaikan masalah dengan importir film Amerika yang terdaftar di MPAA.
Dalam pertemuan dihadiri Dubes Amerika itu, Menkeu mengatakan banyak importir yang bisa diajak kerja sama. "Jika itu bisa direalisasi, masyarakat Indonesia akan menyambut gembira. Produsen Amerika juga akan melihat perkembangan yang baik" ujarnya.
Menkeu juga menugaskan kepada staf ahli dan Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai agar bisa memiliki forum khusus meluruskan masalah. Jika masih ada yang membutuhkan penjelasan atau klarifikasi, bisa mengubungi forum tersebut."Saya kan tidak bisa masuk sampai teknis," ujarnya.
Seperti diketahui, keran impor film asing terbuka kembali setelah satu importir bermasalah membayar pokok tagihannya sekitar Rp9 miliar. Sebelumnya Kementerian Keuangan mengatakan kekurangan tambahan bea masuk yang harus dibayarkan importir film asing selama dua tahun terakhir mencapai Rp30 miliar, berasal 1.759 copy film. Namun tambahan kekurangan itu belum termasuk denda yang harus dibayar antara 100-1.000 persen.
Pemerintah juga merevisi pajak atas royalti yang sifatnya ad valorem (persentase) diubah menjadi bea masuk spesifik yaitu Rp21-22 ribu per menit setiap copy film. Namun perubahan ini tak hanya membuat film Hollywood tayang di bioskop tanah air, tapi juga menggeliatkan perfilman nasional dengan mencetak para pengusaha baru.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
