Kadin: Bank Asing Lebih Royal Kucuri Kredit

Suryo B. Sulistio
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengkritik kinerja industri perbankan lokal yang 'irit' dalam memberikan pinjaman atau utang terhadap proyek-proyek domestik.

Isuzu Pamer Teaser V-Cross Facelift, Meluncur Sebentar Lagi

Selama ini, Kadin menilai perbankan asing justru lebih mendominasi dalam pemberian pinjaman utang proyek dalam negeri.

"Oleh karena itu saya mengimbau, jangan bank-bank luar yang mengambil untung, seharusnya bank-bank dalam negeri yang mengambil untung," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo B Sulisto, saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2011.

Jokowi: Prabowo-Gibran Harus Siapkan Perencanaan untuk Wujudkan Janji Kampanye

Kadin mengaku sangat menyayangkan langkah bank-bank nasional yang minim dalam menyalurkan kredit bagi proyek lokal. Padahal keuntungan dari pemberian kredit untuk proyek-proyek yang ada di Indonesia seharusnya masuk sebagai laba bagi perbankan nasional.

Data Bank Indonesia (BI) per April 2011 menunjukan penyaluran kredit industri perbankan mencapai Rp1.819 triliun, naik 23,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1.469 triliun. Sedangkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mencapai Rp2.318 triliun. BI optimistis pertumbuhan kredit perbankan bisa mencapai 25 persen lebih dengan catatan permintaan kredit tetap banyak seperti saat ini.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

Saat disinggung mengenai rencana Bank Indonesia (BI) menurunkan batas pinjaman utang luar negeri oleh perbankan nasional menjadi sebesar 10 persen dari modal, Suryo menyatakan dirinya, sebagai pihak dari sektor swasta, justru menyambut baik wacana tersebut.

Langkah tersebut diharapkan dapat mencegah membengkaknya pinjaman luar negeri oleh bank seperti pernah terjadi pada masa krisis terdahulu. "Itu sah-sah saja, baik-baik saja karena jangan sampai seperti dulu lagi yang tidak terkendali," ujarnya.

Terkait sektor swasta yang juga banyak meminjam dana dari luar negeri, Suryo yakin langkah tersebut tidak akan menjadi penyebab terulangnya krisis keuangan. "Bank luar negeri kan lebih hati-hati dalam memberikan pinjaman. Kalau dia memberikan pinjaman pasti mereka yakin betul proyeknya layak dan proyeknya bisa membayar utang itu," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya