Menkum: Data Imigrasi, Nazar ke Singapura

Hakim Konstitusi Patrialis Akbar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menyatakan kepolisian yang harus mencari dan memulangkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang menjadi tersangka korupsi. Tugas Kemkumham hanya membantu memberikan informasi perjalanan Nazar menurut data yang diperoleh Badan Imigrasi.

"Saya terima kasih kawan-kawan ini banyak berharap bahwa Kumham ini bisa segala-galanya," kata Patrialis. "Nggak begitu juga. Kan kita bagi-bagi tugas. Tugas untuk mencari Nazaruddin ada di mana, itu tugasnya polisi, bukan tugas Kumham. Tugas Kumham hanya melihat, melacak perjalanannya, dia pergi ke mana ke mana, koordinasi kita dengan Keimigrasian setempat," ujar Patrialis di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu 6 Juli 2011.

Berarti Nazar belum terlacak oleh Kemenkumham? "Belum. Kan kita sudah punya kedutaan besar juga. Kita sudah memberitahukan kepada duta besar kita. Nah tugas duta besar kita lah nanti yang mengikuti komunikasi dengan pemerintah setempat," kata Patrialis.

Sementara ini, lanjut Patrialis, Kemenkumham masih belum mendapat keterangan pasti dari duta besar RI di Singapura maupun negara lainnya mengenai keberadaan Nazar.  "Sampai hari ini kita nggak dapat konfirmasi," kata Patrialis.

Patrialis tak mau komentar mengenai pernyataan Pemerintah Singapura yang disampaikan melalui kedutaannya bahwa Nazar tidak ada Singapura. "Kita mau ngomong apa. Kalau menurut mereka, bilang tidak pernah ada, ya menurut rute perjalanannya (Nazar) yang kita lacak di data keimigrasian, dia itu ke Singapura. Kita hanya bisa bilang begitu," kata Patrialis.

Ketika di tanya apakah menurutnya ada upaya dari pemerintah Singapura untuk memberikan perlindungan terhadap Nazaruddin, Patrialis juga enggan berkomentar. "Saya tak mau komentar. Karena itu bukan negara kita. Jadi saya nggak tahu," kata Patrialis.

Menurut Patrialis, Keimigrasian dapat melacak Nazaruddin sebelum ramai-ramai dibicarakan dalam kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games sering bolak-balik ke Singapura. "Kami melacak dari tiketnya. Tiketnya tujuan ke mana, itu imigrasi kita dapat melacak. Nazar memang mondar-mandir ke Singapur kok. Sering sekali. Karena dia berobat kan," kata Patrialis.

Patrialis menyatakan bahwa selaku negara yang sama-sama memiliki kedaulatan, Indonesia dan Singapura mesti saling menghormati. Apabila Pemerintah Singapura secara resmi menyampaikan bahwa Nazar tidak ada di Singapura, menurut Patrialis, hal itu pun harus dihormati.

"Kita harus saling menghormati kedaulatan negara masing-masing. Sejauh itu informasi resmi, ya kita hormati. Saya kira mereka (Singapura) juga nggak mau bohonglah kan," kata Patrialis. (eh)

Diusung PKS jadi Bakal Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono: Kerja Berat Menanti Saya
Davina Karamoy Saat Promo film Jin dan Jun di Kantor Viva.co.id

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024