Perusahaan AS Bantu Revitalisasi Pabrik PTDI

Teknisi PT Dirgantara Indonesia merakit Helikopter Super Puma NAS 332
Sumber :
  • Antara/ Rezza Estily

VIVAnews - Setelah lama didera permasalahan, PT Dirgantara Indonesia (Persero) bisa bernapas lega setelah sebuah perusahaan pembuatan pesawat asal Amerika Serikat, Airbus Military, bakal turun tangan membantu upaya revitalisasi industri dirgantara di tanah air.

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari

Kesedian Airbus Military tersebut tertuang dalam kesepakatan kerjasama strategis PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan perusahaan AS tersebut yang ditandatangani di Jakarta, Rabu, 6 Juli 2011. Kerjasama ini merupakan realisasi dari nota kesepahaman yang sudah ditandatangani pada Februari 2011.

"Airbus Military berkomitmen sepenuhnya untuk mendukung mitra kami di Indonesia agar dapat terus mempertahankan perannya di panggung dunia," kata CEO Airbus Military Domingo Urena Raso dalam siaran pers yang diterima VIVAnews.com.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Domingo mengatakan, keputusan untuk menjalin kerjasama dengan PTDI dikarenakan hubungan dirgantara antara Spanyol dan Airbus Military dengan Indonesia dan industri nasionalnya telah terjalin lama dan menguntungkan kedua pihak.

"Industri global saat ini semakin kompetitif sehingga setiap pemain di industri ini harus memperbaharui dan mengembangkan diri," kata dia.

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Dalam kerjasama ini, kedua pihak sepakat untuk melangsungkan program revitalisasi fase pertama yang akan berjalan selama 18 bulan. Selama periode ini, Airbus Military akan mendukung PTDI mengoptimalkan proses industri dan efisiensi globalnya secara keseluruhan.

Selama ini , hubungan manufaktur kedua perusahaan memang sudah terjalin sejak lama tepatnya antara Airbus Military dan pendahulunya CASA dari Spanyol serta PTDI dan pendahulunya Nurtanio.

Saat ini PTDI tercatat sebagai pemasok penting bagi Airbus Military untuk pesawat transpor ringan atau medium C212 dan CN235, pesawat pemantau, serta bagi Eurocopter dan Airbus.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar dalam sambutannya mengatakan kesepakatan dengan Airbus Military ini akan membantu Indonesia melakukan reformasi struktural untuk memulihkan serta mengembangkan sektor dirgantara internasional.

Mustafa juga berharap nantinya akan ada kesempatan untuk pengembangan baru dan dibukanya pasar-pasar baru bersama Airbus Military. "Kerjasama ini diharapkan akan membantu Indonesia melahirkan generasi insinyur,  dan pekerja yang sangat terlatih," kata dia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya