- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews- Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan belanja pegawai daerah yang diambil dari dana alokasi umum (DAU) pusat sendiri rata-rata nasional sebesar 57 persen. Beberapa daerah bahkan bisa mencapai 60-80 persen.
"Dari data DAU yang ditransfer ke daerah, tak dibantah 57 persen habis untuk gaji pegawai," ujar Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Raydonnyzar Moenek saat dihubungi VIVAnews.
Raydonnyzar menjelaskan meski gaji pegawai menghabiskan 57 persen dari DAU, namun secara agregat jika belanja pegawai dibandingkan dengan total belanja, rata-rata nasional mencapai 39 persen.
Menurutnya pemerintah saat ini melakukan pembenahan dan penataan kembali berapa porsi ideal antara belanja barang dan jasa maupun modal. Belanja modal pemerintah daerah saat ini mencapai 21,7 persen, kurang dari syarat APBN sebesar 30 persen. Meski demikian belanja modal itu meningkat karena sebelumnya hanya 14 persen dari total APBD. Dengan belanja modal, pembangunan infrastruktur dapat berjalan, sehingga menyerap tenaga kerja.
"Dari Kementerian Dalam Negeri melakukan pembenahan dan penataan kembali terhadap besaran belanja," tambahnya.
Sementara terkait dengan wacana pensiun dini PNS yang dilontarkan Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri mengapresiasi rencana itu. Alasannya beban belanja keuangan negara dari tahun ke tahun naik. Namun pemerintah juga harus mengkaji secara keseluruhan, tak hanya dari sisi efisiensi, seperti sisi sosial dan politiknya juga perlu kajian mendalam.
"Dari sisi Kemendagri, kami sikapi dengan pembenahan proporsi belanja pegawai, dan mengendalikan belanja pemerintah," tambahnya. (eh)
Baca juga: Daerah dengan belanja pegawai tertinggi dan provinsi paling banyak anggaran gaji pegawai.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
