Tempat Strategis Sudah Dikuasai Buah Impor

Pembeli buah sedang meneliti melon di pasar Induk Gedebage, Bandung
Sumber :
  • Antara/Agus Bebeng

VIVAnews - Pemerintah menilai tingginya konsumsi masyarakat akan buah impor lantaran pedagang buah impor berhasil menguasai titik-titik strategis penjualan. Padahal, nilai impor buah di Indonesia tergolong kecil yakni sekitar lima hingga sepuluh persen dari total konsumsi dalam negeri.

"Impor nilainya sekitar lebih dari lima hingga sepuluh persen. Hanya di mereka (buah impor), tampilnya di tempat-tempat yang strategis," ujar Wakil Menteri Pertanian (Mentan), Bayu Krisnamurthi , di sela acara Fun Bike IPB di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 10 Juli 2011.

Permasalahan di Indonesia, lanjutnya, ialah buah yang biasa diproduksi adalah buah-buah musiman. Sedangkan, buah impor kebanyakan buah-buahan harian sehingga menjadikan buah lokal kalah dalam persaingan. "Karena yang dibawa (buah impor) buah harian. Itu kelebihan mereka. Sayangnya buah Indonesia itu musiman, contohnya pisang," tuturnya.

Bayu menuturkan, dalam mengklasifikasi permintaan buah dibagi dalam empat bagian. Pertama, buah harian yakni buah yang biasa dikonsumsi harian untuk kesehatan. Kedua, buah industri yakni buah yang digunakan memproduksi minuman jus, selai dan lain sebagainya.

Kemudian ketiga, buah musiman yakni buah-buah yang tergolong eksotik contohnya durian. Serta terakhir, buah ekspor yang juga masih tergolong eksotik contohnya buah naga. "Yang berat itu yang buah harian, karena harus ada tiap hari. Repotnya, Indonesia itu musimnya hujan dan kering karena itu belum tentu tiap saat ada," ujar Bayu.

Untuk mengatasi persoalan buah harian ini, menurutnya, Kementerian Pertanian mengupayakan pembagian daerah produksi seperti yang dilakukan Pemerintah China. Di China, daerah produksi buah dibagi di utara dan selatan.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

"Itu dilakukan untuk mengakali perbedaan musim. Jadi, buah dapat terus diproduksi. Di Indonesia sudah dicoba yaitu di daerah Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan, serta Jawa timur bagian selatan dengan Sulawesi Tenggara," kata dia.

Selain itu, sektor buah industri turut menjadi penyebab kecilnya kuantitas buah harian lokal di masyarakat dan menjadi kalah bersaing dengan buah impor.

Industri buah, menurut Bayu, kerap mengambil produksi buah harian sebagai bahan baku produk mereka. "Seharusnya, industri buah untuk menyuplai bahan baku mereka, didapat dari perkebunan buah. Itu yang belum kita punya dan sedang kita usahakan," ujarnya.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus
Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024