- online.wsj.com
VIVAnews - PT Cowell Development Tbk, perusahaan pengembang perumahan membidik hunian menengah dalam rencana bisnis perseroan pada masa yang akan datang.
"Permintaan akan rumah mencapai delapan juta unit pada tahun lalu dan diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya," kata Corporate Secretary Cowell Development, Darwin Fernandes Manurung di Jakarta, Minggu 10 Juli 2011.
Darwin menambahkan, permintaan terbesar berasal dari rumah ukuran kecil sebanyak 54 persen, diikuti rumah ukuran sedang sebesar 36 persen, dan rumah ukuran besar 10 persen.
Tingginya permintaan tersebut, kata dia, membuat Cowell yang dikenal sebagai pengembang properti yang fokus pada perumahan menengah dan kecil memilih menyasar hunian kelas menengah.
"Tentunya, dengan harga rumah yang terjangkau, kualitas bangunan yang prima dan didukung kondisi lingkungan serta fasos dan fasum yang optimal, kami yakin penjualan tahun ini dan seterusnya akan meningkat," ujar Darwin.
Menurut Darwin, peningkatan penjualan Cowell pada 2011- 2012 juga akan ditopang semakin terjangkaunya tingkat bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi konsumen menengah bawah. "Hal itu, turut didukung potensi peningkatan alokasi KPR oleh perbankan pada tahun ini," kata dia.
Selain itu, booming bisnis properti pada 2010 diperkirakan masih berlanjut pada tahun ini, sehingga menjadi stimulus pendukung sektor properti terus bergairah, terutama untuk segmen menengah ke bawah.
"Pada tahun lalu, hampir 90 persen dari total penjualan properti menggunakan KPR dan diperkirakan penyaluran kredit untuk kepemilikan rumah akan meningkat 15 persen pada tahun ini hingga mencapai Rp170 triliun," ujar Darwin.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Sudjatmiko juga berpendapat, semakin agresifnya perbankan dalam memberikan KPR akan mendukung penjualan perusahaan properti, termasuk Cowell, mengingat sebagian besar penjualannya menggunakan KPR.
"Cowell memiliki prospek yang baik, melihat tingkat suku bunga saat ini yang relatif rendah, di mana suku bunga kredit di sektor properti saat ini berada di kisaran 9-11 persen," ujarnya dalam risetnya.
Jokowi Tegaskan Tidak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran, Kecuali Diminta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membentuk tim transisi untuk mempersiapkan peralihan Pemerintahan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Pr
