Alasan Pemerintah Tak Akuisisi Bank Muamalat

Pelantikan Direktur PLN : Mustafa Abubakar & Dahlan Iskan
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Pemerintah menegaskan tidak akan ikut ambil bagian dalam proses akuisisi salah satu bank syariah Indonesia, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pasalnya, penawaran sahamnya dinilai terlalu tinggi.

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, pihaknya telah memanggil PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama para pemegang saham perorangan untuk membahas kemungkinan pengambilalihan Bank Muamalat.

"Bank Muamalat pernah kita wacanakan. Saya sudah memanggil BRI beserta pemegang saham perorangan yang lama. Kelihatannya ketika dipelajari pada tahap awal, dinilai terlalu mahal," ujarnya di sela acara Fun Bike IPB di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 10 Juli 2011.

Saham yang ditawarkan Bank Muamalat, lanjutnya, berada di atas batas kenormalan penawaran harga saham. Bank Muamalat menawarkan sahamnya pada Price to Book Value (PBV) atau rasio harga saham terhadap nilai buku 3,2 kali.

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut

"Kalau tidak salah, mereka minta PBV 3,2 kali, istilahnya. Normalnya itu berada di 2 sampai 2,2 kali. Itu bahasanya orang bank seperti itu. Bank BRI melihat itu tidak terjangkau," ungkapnya.

Sejauh ini, menurut Mustafa, belum juga ada bank-bank BUMN yang berniat mengakuisisi bank syariah pertama di Indonesia tersebut.

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya
Suzuki Nex II warna baru edisi 2024

Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya

Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024