- ANTARA/Fanny Octavianus
VIVAnews - Api membara di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di Jalan Pejanggik Mataram sekitar pukul 14.45 Wita. Akibatnya, ratusan pasien diungsikan.
Menurut keterangan salah satu petugas, ada seorang pasien meninggal saat proses evakuasi. Namun, belum diketahui penyebab pasti meninggal pasien tersebut.
Dikonfirmasi, Direktur RSUP NTB, Mawardi Hamri mengaku, berdasarkan laporan yang ia terima, memang ada pasien yang meninggal dunia. "Yang saya terima, namanya Kasih, ia warga Praya yang dirawat di ruang Bougenvil karena sakit jantung," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 10 Juli 2011.
Mawardi mengatakan, kini pihaknya sedang mendata seluruh pasien yang diungsikan ke sejumlah rumah sakit di Lombok. "Semua pasien sudah kami ungsikan ke berbagai rumah sakit salah satunya di Praya Lombok Tengah," kata dia.
Menurutnya, api diduga berasal dari gudang penyimpanan obat yang kemudian merambat ke sejumlah ruangan lainnya yakni ruang fisioterapi dan radiologi. Hingga berita ini diturunkan sejumlah pasien di RS Kota Mataram langsung mendapat perawatan intensif dari tim medis. "Yang penting saat ini pasien berhasil diselamatkan,"ujarnya.
Pantauan VIVAnews.com, tampak dua bangunan yang berada di dalam area rumah sakit luluh lantak terbakar api. Asap masih mengepul dan sejumlah lembaran arsip berserakan di lantai.
Instalasi listrik disekitar RSUP NTB dimatikan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Gedung RSUP NTB dengan tiga laintai itu gelap gulita. Ruang ICCU sepi. Hanya ada sisa asap yang mengganggu pernafasan.
Selain itu, sejumlah alat elektronik seperti TV, komputer, kipas angin dan peralatan medis lainnya tampak tersusun rapi di luar rumah sakit. Petugas TNI/Polri yang dibantu masyarakat terus mengevakuasi alat-alat tersebut ke tempat aman. Polisi juga tampak bersiaga di sekitar rumah sakit guna mengantisipasi tindak kriminalitas. "Tolong yang nggak berkepentingan jangan masuk, proses pemadaman masih berlangsung," kata petugas kepolisian.
Rumah Sakit Umum NTB berkapasitas 335 tempat tidur. Rumah sakit itu setiap harinya dikunjungi sekitar dua ribu orang. Bahkan pada hari kerja rumah sakit tersebut menampung hingga 3.000 orang. Laporan: Edy Gustan | Mataram (adi)