Bursa Indonesia Tembus Level 4.100

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi kembali mengukir rekor baru dalam sejarah perdagangan. Sebab, dalam sepekan ini (Senin-Selasa, 11-15 Juli 2011) terlihat belum ada sinyal pelemahan.

"Untuk sepekan depan, IHSG masih dalam posisi bullish (positif). Jadi, bisa saja pada pekan ini melanjutkan reli hingga level 4.100," kata David Cornelis, pengamat pasar modal kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin 11 Juli 2011.

Menurut David, sentimen positif berita ekonomi global dan regional yang bisa mempengaruhi pergerakan bursa mancanegara masih memberikan pengaruh besar terhadap laju bursa Indonesia. "Apalagi, dari dalam negeri sejumlah sentimen positif seperti dirilisnya laporan keuangan semesteran dan data ekonomi makro juga mendorong pelaku pasar kembali mengambil posisi di saham," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengaku untuk jangka pendek IHSG kemungkinan besar akan melemah dulu, karena adanya koreksi secara teknis setelah berhasil menembus level psikologis 4.000 akhir pekan lalu (Jumat 8 Juli 2011). "Tapi sebetulnya saat ini, belum ada hal yang terlalu membahayakan bagi IHSG, kecuali (pergerakan) IHSG itu sendiri yang sudah bertengger di zona overbought (jenuh beli)," kata David.

Selain itu, David menambahkan, saham-saham penggerak indeks atau big caps juga terlihat berada di posisi overbought sehingga akan memicu aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar. "Tapi, aksi profit taking bisa dimanfaatkan untuk memburu saham yang masih menjanjikan, karena IHSG sebenarnya tetap bullish," ujarnya.

Dia menyarankan, investor mencermati saham yang memiliki performa kinerja menjanjikan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Seperti diketahui, IHSG berhasil mencatatkan rekor baru pada akhir perdagangan sesi kedua Jumat lalu, karena ditutup menguat 64,22 poin atau 1,63 persen di level 4.003,69.

Keberhasilan itu, menurut analis PT BNI Securities, Asti Pohan, ditopang membaiknya data ekonomi Amerika yang memberikan sentimen positif ke bursa global dan regional, menjadi pemicu pergerakan positif bursa saham Indonesia. "Penguatan harga komoditas dan minyak mentah dunia, serta menguatnya nilai tukar rupiah turut berpengaruh positif pada pergerakan indeks," ujarnya.

Sementara itu, pada penutupan akhir pekan lalu terlihat, Bursa Efek Indonesia menjadi pemimpin penguatan bursa regional dengan naik lebih dari satu persen, sedangkan bursa Asia lainnya masih di bawah satu persen.

Hang Seng ditutup naik 196,25 poin atau 0,87 persen ke level 22.726,43, indeks Nikkei 225 menguat 66,59 (0,66 persen) menjadi 10.137,73, dan Straits Times terangkat 25,41 atau 0,81 persen di posisi 3.151,28. (sj)

Pesawat Boeing 737 Terbakar di Senegal, 10 Orang Luka-luka
Guinea U-23 vs Timnas Indonesia U-23

PSSI Kecam Netizen Indonesia yang Rasis ke Guinea

Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Timnas Guinea U-23 di play-off Olimpiade Paris 2024 berbuntut tidak baik. Netizen Indonesia merespons kekalahan dengan cara memalukan

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024