- Antara/ Fahrul Jayadiputra
VIVAnews - Indonesian Police Watch merilis ada 20 kasus korupsi yang mangkrak di Mabes Polri. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Sutarman, berjanji akan mereview kasus-kasus yang diduga merugikan ratusan miliar rupiah itu.
"Kami akan lihat dulu, kasus yang macet itu bagaimana. Kurang bukti, kurang saksi, itu bagaimana," kata Sutarman usai serah terima jabatan di Mapolda Metro Jaya, Senin 11 Juli 2011.
Menurut Sutarman, jika bukti dan saksi kasus tersebut sudah lengkap, maka akan dilimpahkan. "Jadi bukan karena wacana. Tapi kalau buktinya susah, ya bagaimana. Jadi susah untuk dilimpahkan," ujarnya.
Sutarman pun tidak dapat memastikan kapan 20 kasus korupsi itu akan diselesaikan. Sutarman menyerahkan sepenuhnya kepada tim penyidik. "Itu adalah kewajiban penyidik untuk melakukannya. Tapi penyidik ini hanya mampu menyelesaikan kasus-kasus yang dilaporkan ke masyarakat itu rata-rata 60 persen. Sisanya memang tidak mampu," ujarnya.
20 Kasus korupsi yang diduga mangkrak antara lain kasus Jamsostek. Polisi sebelumnya sudah menetapkan Mantan Dirut PT Jamsostek Akmal Husein dan mantan Dirut Keuangan Horas Simatupang sebagai tersangka. Namun proses hukum lanjutannya tidak jelas. Padahal kasus yang diusut sejak 2002 itu diduga merugikan negara Rp45 miliar.
Kemudian ada kasus Karaha Bodas Company. Polisi sudah menetapkan sebanyak 20 tersangka yang berasal dari pejabat Panas Bumi Pertamina dan pihak swasta. Namun, hanya 2 yang telah dilimpahkan ke pengadilan. Sisanya, proses hukum terhadap kasus yang diduga merugikan negara Rp50 miliar itu tidak jelas.
Selanjutnya ada kasus dugaan korupsi proyek pengadaan jaringan radio komunikasi (jarkom) dan alat komunikasi (alkom) Mabes Polri.
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
