Ekspatriat Memilih Tinggal di Dekat Kantor

Apartemen
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews- Kaum ekspatriat cenderung memilih lokasi tempat tinggal yang dekat dengan lokasi kantor atau di pusat kota. Itu sebabnya harga yang rumah yang disewa ekspatriat menjadi lebih mahal.

Wakil Ketua Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Real Estate Indonesia (REI) Thomas Sulistyo mengatakan kaum ekspatriat itu hanya bisa menyewa dan tidak bisa membeli properti di Indonesia. "Soal apartemen atau rumah, itu tergantung dari properti yang tersedia di dekat lokasi kantor. Harganya semakin mahal, tergantung banyaknya peminat," kata dia kepada VIVAnews.

Mahalnya harga rumah di Jakarta karena harga tanah yang semakin mahal. Ia mencontohkan harga tanah di Pondok Indah lebih dari Rp15 juta per meter, sementara di Depok Rp700 ribu per meter. Mahalnya harga tanah juga tergantung dari lokasi, seperti sarana penunjang dan infrastruktur, fasilitas umum.

Harga rumah juga terus mengalami kenaikan, tergantung dari ongkos produksi dan harga tanah. Apalagi di Jakarta kebutuhan akan rumah sangat tinggi. Menurutnya harga rumah di Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan negara lain, karena menyangkut harga bahan baku yang diimpor.

Hasil penilitian Mercer's Cost of Living Survey 2011 menunjukkan Jakarta menjadi salah satu kota termahal di Asia Tenggara. Menurut survey itu, secara global Jakarta menempati peringkat 69 daftar kota termahal bagi ekspatriat. Hal ini berarti Jakarta masih lebih mahal ketimbang  kota utama di Asia Tenggara, kecuali Singapura. Hanoi menempati peringkat 136, Bangkok 88, sedangkan Kuala Lumpur 104. (umi)

Kepsek SMKN 1 Nisel Ditahan Polisi Terkait Kasus Penganiayaan Siswa, Ini Kata Kadisdik Sumut
Ilustrasi logo Mahkamah Konstitusi.

KPU Ungkap Telah Pecat 13 Orang PPD Papua Tengah, Ini Alasannya

KPU menilai, 13 PPD ini tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan proses rekapitulasi.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024