TKW Darsem

"Di Tahanan, Ada TKW Dicambuk 100 Kali"

Darsem
Sumber :
  • ANTARA/ Rosa Panggabean

VIVAnews -- Setelah 3,5 tahun menanti dalam ketidakpastian, Darsem akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat. Ia lolos dari hukuman pancung setelah pemerintah membayar diyat, 'uang darah' sebesar Rp4,7 miliar. Pengampunan dari Raja Saudi membuatnya bebas murni.

Darsem bahkan jadi 'miliuner'. Dalam acara Jakarta Lawyers Club, Kamis 14 Juli 2011, ia menerima sumbangan dari pemirsa tvOne sebesar lebih dari 1,2 miliar. Bekal melanjutkan hidupnya.

Usai acara, ibu satu anak itu menceritakan bagaimana ia bisa terjerat hukum di Arab Saudi. Juga soal kekagetannya saat tahu ia divonis pancung.

Berikut wawancara dengan Darsem:

Bisa diceritakan situasi saat kejadian?

Waktu itu sepi, nggak ada orang. Cuma ada saya sama laki-laki itu. Tidak ada saksi mata. Saat itu masih Subuh.

Bagaimana kronologi kejadiannya?

Saya nggak sadar melakukan hal itu (diperkosa). Waktu saya bangun, tiba-tiba laki-laki itu sudah di atas saya, sudah tidak bercelana, hanya memakai baju. Saya lawan, saya pukul dia. Lalu, saya lari, dia mengikuti. Saya pukul lagi dia dengan apapun yang ada. Saat sadar, ia sudah penuh dengan darah.

Siapa laki-laki itu?

Dia itu adik majikan saya yang perempuan. Majikan saya itu baik, cuma adiknya itu yang suka menggoda saya, sering ngomong, 'bagaimana nih kapan saya bisa kenalin kamu ke orang tua?" saya menolak, saya bilang, nggak bisa. Saya sudah punya suami.

Bisa diceritakan, bagaimana situasi saat Anda ditahan?

Di dalam satu sel, saya bersama banyak tahanan, campur. Tidak hanya orang Indonesia saja. Ada Filipina, Sri Lanka. Perlakuan selama di penjara baik, tapi ada TKI-TKI lain yang dicambuk. Ada yang dicambuk 100 kali, ada yang 50 cambukan. Itu tergantung hukumannya. Ada juga yang mendapat pengampunan. Alhamdulilah saya nggak kena cambuk. Saya dihukum 3,5 tahun.

Apa yang terjadi saat proses persidangan yang sampai 15 kali?

Cuma ditanya, kamu benar nggak melakukan itu (membunuh), dan seputar kejadian. Saya jawab, saya cuma membela diri, tidak sengaja. Selama 15 kali sidang, itu saja yang ditanya. Tapi saya tidak pernah mendengar ada putusan hukum pancung.

Maksudnya? Anda tidak tahu?

Memang keluarga majikan saya ingin saya dijatuhi hukuman mati, tapi dalam pengadilan saya tidak dijatuhi hukuman mati.

Lalu, kapan tahu Anda divonis pancung?

Saya baru tahu waktu tiba (di Jakarta). Makanya saya kaget kenapa tiba-tiba ada hukuman pancung.

Apa harapan Anda setelah bebas?

Ya jangan lagi Indoneia kirim-kirim TKI lagi. Alasannya banyak yang dituduh sihir, banyak yang dituduh mencuri karena majikannya itu nggak mau bayar. Saya saja dari 18 bulan gaji hanya diambil (dibayar)  2 bulan.

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara
Marc Marquez

Meyakini Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024

Pembalap Gresining Racing, Marc Marquez kehilangan kesempatan naik podium pada MotoGP Amerika 2024 di Sirkuit Austin, Texas, Minggu 14 April 2024. Federal Oil percaya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024