Pimpinan Umar Bin Khattab Diperiksa Intensif

Brimob Polda NTB bersiaga saat menyisir Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab
Sumber :
  • Antara

VIVAnews – Pimpinan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, Ustadz Abrori, tiba di Mataram pagi ini. Abrori ditangkap tanpa perlawanan di rumah orangtuanya di Desa Khananga, Kecamatan Bolo, Bima, siang kemarin. Dia kemudian diterbangkan dari Bima ke Mataram dengan helikopter Polri.

Setibanya di Bandara Selaparang, Mataram, Abrori langsung dibawa ke Markas Polda NTB. Saat digiring ke dalam mobil polisi yang hendak meluncur ke Markas Polda NTB, kepala Abrori ditutup, tangannya diborgol, dan dia dikawal lima petugas bersenjata. Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigadir Jenderal Drs. Arif Wachyunadi mengatakan, Abrori akan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda NTB.

Arif mengatakan, dari bukti yang diperoleh polisi dan dari pemeriksaan sementara saksi-saksi, diduga kuat tindakan Abrori mengarah pada tindakan teror. “Kalau melihat barang buktinya, ada beberapa bahan yang memungkinkan untuk dibuat bom rakitan. Ada anak panah yang jumlahnya ratusan, samurai, bom molotov, senjata tajam, dan kaos organisasi. Ini fakta di lapangan,” ujar Arif di Mataram, Santu 16 Juli 2011.

Polisi juga akan mendalami keterkaitan antara kelompok Abrori dengan jaringan-jaringan lain. Polisi menduga, kelompok Abrori melakukan latihan-latihan tertentu di dalam pondok pesantren mereka. Arif menyatakan, polisi akan memeriksa Abrori untuk mengetahui apakah dia melakukan pelatihan itu atau tidak. “Mungkin mereka pelatihan di tempat saja. Kalau pelatihannya di tempat lain, itu masih dalam penyelidikan,” kata Arif.

Sebelumnya, terjadi ledakan di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, Bima. Ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan itu menewaskan salah seorang pengurus ponpes bernama Firdaus. Polisi yang kemudian hendak melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, dihalangi-halangi masuk ke dalam ponpes hingga dua hari. Selama itu, polisi terpaksa mengawasi gerak-gerik penghuni pondok dari luar.

Meski dihambat untuk masuk ke dalam ponpes, polisi memilih melakukan pendekatan persuasif dalam mengatasi masalah tersebut. Kapolda NTB dan sejumlah petinggi polisi kemudian berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Polisi akhirnya berhasil masuk ke dalam area pondok pesantren. Mereka pun segera menggeledah ponpes itu. Hasilnya, ditemukan barang bukti antara lain 25 bom Molotov, ratusan anak panah, puluhan senjata tajam, ratusan keping VCD dan buku-buku jihad, dan denah Mapolsek yang diduga akan diserang. (Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi)

Setelah 5 Tahun DAY6 Balik Lagi ke Jakarta Ikut Saranghaeyo Indonesia 2024
Ketua MUI Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh.

MUI Harap Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional

Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H tahun ini bisa jadi momentum kebersamaan umat muslim di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024